Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdalam Pasar Keuangan, BI Desak BUMN Terbitkan Obligasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai perlunya pendalaman pasar keuangan guna membiayai pembangunan berkelanjutan dan infrastruktur di Indonesia. Sejauh ini, pembiayaan terbesar di Indonesia masih mengandalkan sektor pebankan.

Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, 72 persen pembiayaan masih bergantung pada perbankan. Sedangkan 28 persen sisanya diisi oleh pasar modal dan surat utang (obligasi).

"Kami lihat, idealnya untuk mencapai sumber pembiayaan pembangunan perlu pendalaman pasar keuangan," kata dia di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperdalam pasar keuangan adalah dengan mendorong korporasi plat merah alias BUMN menerbitkan surat utang (obligasi).

"Pasar obligasi korporasi Indonesia hanya 2,2 persen dari GDP, Malaysia sudah 41 persen, Thailand 17 persen, Korsel 76 persen. Kami lihat yang paling berpotensi keluarkan bond-bond korporasi itu dari BUMN," tukas Agus.

Bukan hanya masih minim, faktanya jumlah penerbit obligasi di Indonesia setiap tahun justru mengalami trend penurunan.

"Penerbitan corporate bond jumlahnya kecil sekali dibanding fasilitas perbankan. Dari jumlah penerbit yang tadinya 65 (penerbit) di 2012 menjadi 58 di 2013, 51 di 2014 dan 38 di 2015. Upaya pendalaman pasar uang perlu infra, dimulai dengan perbaikan aturan," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: