Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perwakilan Afrika Belajar Perikanan Budidaya di Bali

Warta Ekonomi -

WE Online, Bali - Perwakilan dari enam negara Afrika yakni Zimbabwe, Kenya, Sudan, Namibia, Madagaskar, Mozambik belajar perikanan budidaya ikan air tawar di Bali.

"Di Bali ada kunjungan 'field trip' (karya wisata), dan kepada mereka akan diperlihatkan bagaimana proses pengolahan hasil produksi dari ikan yang ditangkap dari laut lepas itu," kata Kepala Subdirektorat Wilayah Afrika dan Timur Tengah Direktorat Kerja Sama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Sigit Witjaksono di Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu (29/5/2016).

Sebanyak 12 peserta dari negara-negara Afrika dan tujuh peserta dari Indonesia bagian timur seperti Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur mengikuti lokakarya "International Workshop on Sustainable Marine Fishery Product Development for African Countries" yang berlangsung di Banyuwangi dan Bali pada 21-31 Mei 2016.

Dia berharap para peserta dapat memperoleh pembelajaran baru mengenai perikanan budidaya air tawar di Tabanan.

Pada kegiatan hari Minggu, para peserta mengunjungi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) Darma Nadi dan PM2KP Karya Lestari di Kabupaten Tabanan, Bali.

Untuk mencapai Tabanan, para peserta menyeberang dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali dengan menggunakan kapal feri mulai pukul 04.00 WIB.

Selanjutnya, para peserta melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk ke P2MKP Darma Nadi dengan menggunakan bus bersama dengan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3)Banyuwangi.

Sesampainya di Bali, para peserta disambut oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan dan Pemerintahan Kabupaten Tabanan.

Di P2MKP Darma Nadi, para peserta mendengarkan penjelasan tentang perikanan budidaya ikan koi, ikan nila dan ikan lele, termasuk proses pemerolehan bibit berkualitas, pemijahan hingga proses pemeliharaan ikan dengan melihat langsung tempat budidaya ikan.

Peserta langsung menyaksikan tempat pemeliharaan ikan hias koi berkualitas yang siap dijual ke pasaran dan tempat proses pemerolehan bibit dari ikan koi yang dikawinkan.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan Wayan Miarsana mengatakan pusat pelatihan mandiri kelautan perikanan di Kabupaten Tabanan melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya pelaku utama perikanan di wilayah itu.

"Pusat pelatihan mandiri kelautan perikanan juga sebagai tempat kunjungan lapangan dari 'stakeholder' (pemangku kepentingan) terkait yang bergerak di bidang pengembangan perikanan dan kelautan," katanya di P2MKP Karya Lestari, Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu.

Dia mengatakan Kabupaten Tabanan telah memiliki enam P2MKP antara lain P2MKP Darma Nadi Desa Buruan, P2MKP Saras Nada Utama Desa Penatahan, P2MKP Manis Sari Desa Biaung, P2MKP Cipta Lestari Desa Bajera, P2MKP Karya Lestari.

"Dengan jumlah pelaku utama perikanan yang terlatih sampai dengan Maret 2016 sebanyak 730 orang," tuturnya.

Manfaatkan potensi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan Made Subagia memuji pelatihan itu dan menyambut baik kedatangan delegasi dari enam negara Afrika dan peserta dari Indonesia bagian timur.

"Mudah-mudahan kegiatan pelatihan seperti ini tetap berjalan di samping untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di negara kita masing-masing dan lebih luas lagi adalah menjalin kerja sama antara negara-negara Afrika dan Indonesia," ujarnya di P2MKP Darma Nadi.

Kemudian, dari Darma Nadi, para peserta melakukan perjalanan menuju P2MKP Karya Lestari.

Di sana peserta mendapat penjelasan mengenai perikanan budidaya air tawar dan pemasaran ikan lele.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan Wayan Miarsana menambahkan Bali memiliki potensi sumber daya perikanan yang bagus dan sumber daya manusia perikanan juga mempunyai kapasitas kompetensi yang cukup memadai dalam rangka pengelolaan produk perikanan yang ada di Tabanan.

"Terkait dengan upaya untuk menyebarluaskan pengetahuan dan keteramilan yang mereka miliki bagi saudara-saudara kita yang ada di Nusantara maupun dari negara tetangga yang memerlukan pengetahuan tentang itu kami pemerintah Kabupaten Tabanan siap untuk memberikan bimbingan teknis terkait pengolahan produk olahan perikanan," tuturnya di sela -sela acara karyawisata itu.

Pemilik P2MKP Darma Nadi I Gede Nyoman Darma Susila mengatakan sebagai pelaku utama di bidang perikanan, pihaknya ditunjuk oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Banyuwangi sebagai pusat pelatihan mandiri.

"Dalam artian balai mendanai kita tapi kita yang mengelola untuk merekrut peserta yang ada di wilayah kita kemudian mereka dilatih sesuai dengan apa yang diharapkan peserta pelatihan karena kita ada tiga komoditas untuk budidaya, yakni ikan hias koi ikan lele dan ikan nila," tuturnya.

Ketua Pengelola P2MKP Karya Lestari Ni Made Putriningsih Wirna mengatakan pihaknya telah melatih 579 orang sejak 2012 hingga saat ini.

"Kami melaksanakan pelatihan sesuai dengan visi, yaitu terwujudnya sumber daya manusia pengolahan produk kelautan dan perikanan yang berkualitas dan berdaya saing di pasaran," tuturnya.

Pelatihan itu dilaksanakan oleh Direktorat Kerja Sama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan serta BP3 Banyuwangi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: