Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pabrik Bioetanol PTPN X Beroperasi Oktober 2013

Warta Ekonomi -

WE.CO.ID - Pabrik bioetanol yang dibangun PT Perkebunan Nusantara X (Persero) secara terintegrasi dengan Pabrik Gula Gempolkrep di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, rencananya mulai beroperasi pada akhir Oktober 2013.

Direktur Utama PTPN X (Persero) Subiyono kepada wartawan di Mojokerto, Selasa (7/5/2013), mengemukakan saat ini pengerjaan pabrik bioetanol yang sudah memasuki tahap akhir terus dikebut penyelesaiannya dan seluruh mesin produksi dijadwalkan sudah terpasang pada 26 Mei 2013.

"Setelah itu dilakukan tahap 'commissioning'. Penyerahan pabrik dari TSK dan Sapporo Engineering Jepang yang merupakan 'entrusted party' dijadwalkan 13 September 2013, selanjutnya pabrik bioetanol akan diterminasi pada 29 Oktober 2013 untuk demonstrasi produksi," paparnya.

Ditemui usai syukuran buka giling Pabrik Gula Gempolkrep, Subiyono mengatakan bahwa sebagian besar komponen pabrik menggunakan bahan baku lokal, kecuali bahan pelat tangki yang harus didatangkan dari Jepang.

Pabrik bioetanol yang dibangun di atas lahan seluas 6,5 hektare itu, merupakan kerja sama PTPN X dengan "The New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO)" Jepang.

Subiyono menjelaskan bahwa total investasi pabrik bioetanol mencapai Rp467,79 miliar dengan skema pendanaan terdiri dari hibah NEDO Jepang Rp154 miliar dan sisanya Rp313,79 miliar dari kas internal PTPN X.

"Kapasitas produksinya sekitar 33.000 kiloliter per tahun dan bioetanol yang dihasilkan memiliki tingkat kemurnian hingga 99,5 persen. Bahan baku tetes (molasses) akan dipasok dari pabrik gula sendiri," tambahnya didampingi sejumlah direksi PTPN X.

Menurut ia, potensi pendapatan yang bisa diraih PTPN X dari pengoperasi pabrik bioetanol tersebut mencapai Rp425 miliar per tahun dan beberapa pihak telah menjajaki kerja sama pembelian produk bioetanol tersebut.

Subiyono menambahkan produk bioetanol merupakan jawaban bagi ketahanan energi Indonesia di tengah semakin mahal dan terbatasnya ketersediaan energi berbasis fosil.

Ia mencontohkan Brazil sebagai salah satu produsen gula terbesar di dunia telah mampu mendorong penggunaan bioetanol berbasis tebu sebagai salah satu sumber energi.

"Sekarang ini, sekitar 18 persen kebutuhan energi di Brazil dipasok dari bahan bakar nabati berbasis tebu. Prospek pasar bioetanol ke depan sangat cerah," tutur Subiyono.

Selain pabrik bioetanol, lanjut Subiyono, PTPN X juga mengembangkan program "co-generation" dengan memproduksi energi listrik dari bahan baku limbah pabrik gula. Program ini juga bagian dari integrasi bisnis tebu.

Mulai tahun 2013, BUMN perkebunan dengan bisnis utama gula ini akan mengaplikasikan sistem klasterisasi pabrik gula, sehingga bisa menghasilkan gerak yang saling mendukung dalam optimalisasi hasil serta meningkatkan efisiensi.

Ada tiga klaster di PTPN X, yakni klaster Delta terdiri dari pabrik gula di wilayah Sidoarjo dengan PG Kremboong sebagai pusat pengembangan energi listrik, didukung PG Watoetoelis dan Toelangan.

Selanjutnya klaster Jombang, terdiri dari PG Tjoekir, PG Lestasi dan PG Djombang Baru sebagai sentranya. Terakhir klaster Kediri berisi PG Ngadiredjo, PG Modjopanggoong, PG Meritjan, dan PG Pesantren Baru menjadi pusat pengembangan "co-generation" dan bioetanol. (ANt)

(*/[email protected])

Foto: kickdahlan.wordpress.com

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: