Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemlu Selenggarakan Pelatihan Pariwisata untuk Negara Asia-Pasifik

Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali menyelenggarakan pelatihan internasional di bidang pariwisata bagi para peserta dari negara-negara Asia Pasifik.

Kegiatan pelatihan "International Training Course on Tourism" itu diselenggarakan pada 21-29 Agustus 2016 di Bali, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan pariwisata serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menunjang keberlangsungan industri pariwisata secara berkelanjutan.

Pelatihan internasional itu diikuti oleh 15 peserta dari negara-negara Asia Pasifik, termasuk Fiji, Papua Nugini, Samoa, Tonga, Solomon Islands, dan Timor Leste.

Duta Besar Cornelis F. Teiseran, yang mewakili Direktur Kerja Sama Teknik Kemlu RI, mengatakan dalam sambutannya bahwa pelatihan itu merupakan komitmen Indonesia dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation).

Menurut Cornelis, Pemerintah Indonesia ingin mendorong agar dapat terjalin kerja sama serta jejaring untuk secara bersama meningkatkan kerjasama industri pariwisata yang bermanfaat di masa depan.

"Diharapkan kiranya pelatihan tersebut dapat menjadi suatu upaya kerja sama Indonesia dengan negara-negara Asia Pasifik dalam membantu pembangunan industri pariwisata di wilayah tersebut," kata dia.

Kegiatan pelatihan itu, menurut dia, diberikan pemerintah RI karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pengalaman terbaik dalam membangun industri pariwisata, yang didukung oleh industri skala kecil dan menengah dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

Pada pelatihan tersebut para peserta diberikan pengetahuan yang meliputi teori manajemen pariwisata, manajemen pemasaran pariwisata, kemampuan pemberian pelayanan, pengetahuan industri pariwisata berbasis masyarakat terkait dengan usaha industri kecil menengah, dan membangun jejaring serta kerjasama.

"Dalam Sembilan hari ke depan, para peserta tidak hanya akan mendapatkan materi di dalam kelas, namun juga akan diajak berkunjung ke berbagai tempat wisata yang menjadi model pengembangan industri pariwisata," ucap Cornelis.

Selain itu, para peserta juga akan mengunjungi industri wisata di Bali yang dikelola oleh masyarakat desa. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: