Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Pajak Yang Realistis Pacu Ekspansi Swasta

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan target penerimaan perpajakan pada 2017 ditetapkan cukup realistis, sehigga dunia usaha tidak perlu ragu dan khawatir untuk melakukan ekspansi binsis.

"Target penerimaan perpajakan 2017 sudah lebih realistis. Dengan demikian tidak ada keraguan pelaku bisnis untuk ekspansi," kata Sri menyampaikan jawaban pemerintah tentang pandangan umum fraksi-fraksi DPR atas nota keuangan dan RAPBN 2017 di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Sri mengatakan pencapaian target perpajakan pada tahun depan akan dilakukan dengan tetap memperhatikan daya beli masyarakat, iklim investasi dan daya saing industri nasional.

Dengan begitu, lanjut Sri, langkah mengumpulkan penerimaan pajak pada tahun depan tidak akan menghambat laju kegiatan ekonomi di sektor riil.

Meskipun target penerimaan perpajakan pada RAPBN 2017 menurun jika dibandingkan APBN-Perubahan 2016, Sri meyakini, kebijakan fiskal melalui investasi pemerintah akan ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,3 persen pada 2017.

Di sisi lain, Sri menjelaskan, target penerimaan perpajakan pada 2017 menurun dibanding APBN-P 2016, karena pada APBN-P 2016 pemerintah sudah memasukkan proyeksi penerimaan dari kebijakan amnesti pajak selama enam bulan di semester II 2016.

"Dengan pertimbangan menjaga iklim usaha yang baik dan penerimaan pajak dapat dicapai, maka kami melihat target 2017 sudah realistis dan pruden (hati-hati) untuk kesinambunga fiskal," ujar Sri.

Pemerintah menetapkan target penerimaan perpajakan dalam RAPBN 2017 sebesar Rp1.495,9 triliun, menurun dari APBN-P 2016 yang sebesar Rp 1.539,2 triliun.

Sri mengatakan, sebelum menyusun RAPBN 2017, pemerintah sudah mengkoreksi kebijakan fiskal pada APBN-P 2016. Koreksi itu, kata Sri, yang mendasari perhitungan pagu pendapatan dan belanja negara pada RAPBN 2017.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro sebelumnya mengatakan ekspansi swasta akan menjadi kontributor penting bagi pertumbuhan ekonomi 2017.

Hal tersebut karena pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih lesu pada tahun depan, membuat pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengandalkan penerimaan negara, namun harus memaksimalkan investasi swasta.

"Yang menopang adalah investasi. Kalau berubahnya tidak banyak, akan sulit untuk capai pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Kuncinya di investasi," ucap Bambang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: