Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi target penerimaan negara bakal menguap Rp218 triliun dari target yang tercantum dalam APBN 2016. Dia mengaku akan memecut semangat pegawai pajak yang bermaksud bersikap bermalas-malasan karena lebih dahulu mengetahui target tidak akan tercapai.
"Saya harus perlu memberikan sinyal kepada jajaran saya. Mereka tidak terbebas dengan saya menyampaikan penerimaan negara akan kurang Rp 218 triliun, terus mereka semuanya akan malas-malasan. Tiap hari sekarang saya nyabetin mereka pak kalau boleh saya melakukan itu," kata Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Guna memantau jajarannya, Sri Mulyani memiliki nama dan nomor telepon setiap kepala kantor wilayah (kanwil) pajak. Dengan data tersebut, dirinya bisa langsung mengakses para kepala kanwil untuk menanyakan capaian pajak.
Sebagai pemimpin, Sri Mulyani mengatakan dirinya tetap berlaku adil. Tidak hanya jajarannya, bekas Managing Director and Chief Operating Officer World Bank tak segan melakukan reformasi di sektor perpajakan. Bahkan dirinya juga siap mencari resep pendongkrak pajak ke negeri lain.
"Saya menerima tugas ini dengan serius. Kalau tadi Banggar (badan anggaran) mengatakan saya harus melakukan reformasi perpajakan, saya pasti akan saya lakukan. Karena itu bukan hal yang baru buat kami," tambahnya.
Sri Mulyani menyebut pemangkasan anggaran bukan mencerminkan kemalasan dirinya mencari alternatif penerimaan negara. Ia mengatakan pemangkasan wajib dilakukan mengingat realisasi penerimaan sangat jauh dari target.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
