Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Raup Devisa US$684 Ribu dari Kerajinan Kerang

Warta Ekonomi, Denpasar -

Bali mengapalkan kerajinan kerang mampu mengantongi devisa sebesar 684.792,07 dolar AS selama semester I-2016, naik 25,76 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 544.505,15 dolar AS.

"Sedangkan volume melonjak 208,65 persen dari 567.547 unit pada semester I-2015 menjadi 1,751 juta unit pada semester I-2016," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Suastika di Denpasar, Minggu (18/9/2016).

Ia mengatakan, dari segi volume meningkat 208,65 persen melampaui peningkatan perolehan devisa yang hanya bertambah 25,76 persen itu menunjukkan, harga persatuan unit kerajinan kerang tidak sebanding dengan penambahan perolehan devisa.

Meskipun demikian andil kerajinan kerang masih sangat kecil hanya 0,24 persen dari total nilai ekspor daerah ini yang mencapai 290,585 juta dolar AS selama semester I-2016, meningkat 21,16 persen dibanding semester I-2015 yang tercatat 239,83 juta dolar AS.

Cenderamata berbahan baku kerang itu antara lain berupa kalung dan perhiasan lainnya yang dikombinasikan sedemikian rupa dengan logam sehingga tampak unik dan menarik.

Perajin dan seniman Bali sangat kreatif dalam menciptakan rancang bangun (desain) berbagai jenis matadagangan, sehingga setiap hasil produksi berbeda dengan hasil sebelumnya sehingga tampak seperti hal yang baru, padahal bahan bakunya masih tetap sama dari kerang.

Bali sebagai daerah tujuan wisata yang setiap tahunnya menerima kunjungan 3-4 juta wisatawan mancanegara dan jutaan lainnya wisatawan dalam negeri menjadi tempat pemasaran potensial hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Ekspor kerajinan dari bahan baku kerang itu hanya yang tercatat secara resmi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat. Wisman dalam liburannya di Bali banyak membeli cenderamata dari bahan baku kerang yang langsung dibawa pulang ke negaranya.

"Namun berbagai jenis cenderamata yang dibeli langsung oleh wisman sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya sulit dipantau. Dengan demikian kenyataan riil di lapangan perdagangan cenderamata berbahan baku kerang ke luar negeri jauh lebih besar dari yang tercatat secara resmi," ujar Made Suastika. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: