Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Berencana Turunkan 'Capping' Bunga Kartu Kredit

Warta Ekonomi, Semarang -

Bank Indonesia berencana untuk menurunkan batas maksimum (capping) suku bunga kartu kredit menjadi 2,24 persen per bulan atau 26,95 persen per tahun untuk mendorong penggunaan transaksi nontunai.

"PBI belum keluar, namun Dewan Gubernur sudah sepakati 'capping' akan turun," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas saat mengisi sesi pelatihan wartawan ekonomi di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (24/9/2016).

Ronald mengharapkan peraturan terkait penurunan batas maksimum suku bunga kartu kredit, dari saat ini sebesar 2,95 persen per bulan atau 35,4 persen per tahun, akan terbit paling lambat sebelum akhir 2016.

"Untuk penerbitan PBI masih membutuhkan 'legal drafting', namun targetnya tahun ini," ungkapnya.

Menurut Ronald, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan transaksi nontunai melalui kartu kredit sebagai upaya memperluas akses maupun meningkatkan efisiensi sistem pembayaran kepada masyarakat.

"Transaksi kartu kredit trennya menurun, tapi bukan karena kewajiban perbankan melaporkan data transaksi pemilik kartu kredit ke pemerintah, namun daya beli atau konsumsi masyarakat yang sedang menurun," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia telah mengkampanyekan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sejak 2014 yang bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan instrumen maupun transaksi non tunai (less cash society).

Berdasarkan data Bank Indonesia, volume maupun nilai transaksi kartu kredit tercatat mengalami penurunan dalam periode 2014-2015.

Volume transaksi kartu kredit turun sebesar 2,77 persen dari sebanyak 24,64 juta pada Desember 2014 menjadi 23,78 juta per November 2015.

Nilai transaksi kartu kredit juga mengalami penurunan 9,49 persen menjadi Rp23,07 triliun per November 2015 dari sebelumnya Rp25,48 triliun pada Desember 2014.

Namun, jumlah kartu kredit yang beredar mengalami kenaikan 4,79 persen dari sebelumnya 16,04 juta kartu pada Desember 2014 menjadi 16,81 juta kartu pada November 2015. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: