Triwulan Kedua Kredit Perbankan Bali Naik 9,75 Persen

Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

Bank Indonesia mencatat realisasi kredit perbankan oleh bank umum di Provinsi Bali pada triwulan kedua 2016 melonjak 9,75 persen dari Rp63 triliun menjadi Rp65,6 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Minggu, menjelaskan bahwa peningkatan penyaluran kredit itu didorong adanya perbaikan pada penyaluran kredit modal kerja dan kredit investasi.

Dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bali disebutkan bahwa triwulan kedua 2016 kredit modal kerja mengalami pertumbuhan sebesar 8,78 persen yang mencapai Rp25,8 triliun setelah pada triwulan sebelumnya hanya tumbuh 6,43 persen.

Sedangkan untuk kredit investasi tercatat sebesar Rp15 triliun atau tumbuh 8,41 persen atau terbilang lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sementara itu kinerja realisasi kredit konsumsi mencapai Rp24,7 triliun atau tumbuh melambat sebesar 11,62 persen lebih rendah dibandingkan triwulan pertama 2016 yang tumbuh mencapai 13,14 persen.

Seiring dengan peningkatan realisasi kredit bank umum itu, kualitas kredit perbankan juga menunjukkan kestabilan oleh indikator kredit bermasalah (NPL) yang mencapai 2,35 persen pada triwulan kedua dari sebelumnya pada triwulan pertama mencapai 2,38 persen.

Peningkatan realisasi kredit bank umum salah satunya didongkrak oleh kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada triwulan kedua 2016 yang mengalami lonjakan.

DPK yang dihimpun mencapai Rp77,6 triliun atau naik 5,48 persen dari triwulan sebelumnya mencapai Rp75,5 triliun.

Dari DPK itu lebih banyak masuk ke porsi tabungan yang mencapai Rp35,5 triliun atau naik 9,92 persen dibandingkan triwulan pertama, sisanya masuk ke porsi deposito yang tumbuh sebesar 1,9 persen (Rp28 triliun) dan giro yang tumbuh 2,12 persen (Rp13,9 triliun).