Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Jateng Sebut TPID Berupaya Kendalikan Inflasi 2017

BI Jateng Sebut TPID Berupaya Kendalikan Inflasi 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Semarang -

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah menyatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya mengendalikan inflasi pada tahun ini.

"Dalam hal ini TPID berupaya agar inflasi sesuai dengan target awal yaitu 4+/-1 persen," kata Kepala Perwakilan BI Jateng Hamid Ponco Wibowo di Semarang, Rabu (22/3/2017).

Menurut dia, selama 2 bulan pertama pada tahun 2017 angka inflasi telah menunjukkan penurunan. Inflasi bulan Januari sebesar 1,16 persen, sedangkan pada bulan Februari turun menjadi 0,51 persen.

Dengan angka tersebut, kata Hamid, secara keseluruhan inflasi di Jawa Tengah pada 2 bulan pertama ini berada di level 1,68 persen.

Eealisasi inflasi tersebut lebih tinggi daripada rata-rata 5 tahun terakhir yang sebesar 0,09 persen "month to month" (mtm) atau bulanan. Secara tahunan, inflasi tahunan Jawa Tengah tercatat sebesar 3,83 persen "year on year" (yoy).

"Kalau secara bulanan, capaian inflasi Jawa Tengah ini lebih tinggi daripada inflasi nasional yang sebesar 0,23 persen. Secara tahunan, pencapaian inflasi Jawa Tengah tersebut sama dengan inflasi nasional yang juga tercatat 3,83 persen," katanya.

Menurut dia, tekanan terhadap inflasi, terutama berasal dari kelompok "volatile food" seiring dengan terbatasnya pasokan di tengah curah hujan yang tinggi.

Adapun lima besar komoditas penyumbang inflasi pada bulan Februari 2017, yaitu tarif listrik 0,14 persen, bawang merah 0,08 persen, cabai rawit 0,07 persen, tukang bukan mandor 0,04 persen, dan minyak goreng 0,03 persen.

Terkait dengan inflasi pada bulan Maret, lanjut dia, meski tidak menyampaikan prediksi angka, pihaknya meyakini akan terjadi deflasi pada bulan Maret.

Meski demikian, diprediksikan inflasi akan kembali tinggi seiring dengan makin dekatnya momentum keagamaan, di antaranya bulan puasa dan Lebaran. Selain itu ada rencana kenaikan tarif dasar listrik.

"Kondisi tersebut bisa berdampak pada inflasi yang meningkat. Oleh karena itu, secara keseluruhan tentu TPID akan me-'maintance' agar inflasi hingga akhir tahun ini dapat sesuai dengan target, salah satunya dengan memastikan ketersediaan pasokan barang," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: