Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Promosi Sektor Pariwisata, BKPM Gagas 'Invest Manado'

Promosi Sektor Pariwisata, BKPM Gagas 'Invest Manado' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggagas inisiatif untuk menyelenggarakan "Manado International Conference on Tourism Investment" bertema "Invest Manado" sebagai upaya promosi investasi di sektor pariwisata.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga dalam acara rapat konsolidasi "Invest Manado" di Jakarta, Kamis (13/4/2017), mengatakan kegiatan tersebut akan diisi oleh pembicara-pembicara kunci, baik dari jajaran pemerintah maupun swasta dan rencananya akan dibuka oleh Presiden Jokowi.

"Invest Manado merupakan salah satu langkah pemerintah dan dilaksanakan untuk memastikan investasi senantiasa bergairah di lokasi-lokasi potensial khususnya sektor pariwisata, termasuk menawarkan berbagai peluang investasi industri pariwisata dan infrastruktur pendukungnya, khususnya di Manado, Sulawesi Utara," tuturnya.

Manado International Conference on Tourism Investment digelar atas kerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Pricewaterhouse Coopers (PWC), Broadway Malyan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado pada 22-24 Mei 2017.

Himawan menyebut beberapa peluang investasi yang bisa dipasarkan antara lain di sektor pengembangan hotel dan resort, "MICE", atraksi pariwisata, infrastruktur transportasi, termasuk industri pendukung lainnya seperti penyediaan energi, industri makanan dan minuman, fasilitas kesehatan serta pendidikan kejuruan pariwisata.

Ia menilai sektor pariwisata merupakan sektor prioritas investasi yang sedang digenjot pemerintah lantaran memiliki dampak ganda yang besar dan menyerap banyak tenaga kerja lokal.

Terlebih, saat ini pemerintah juga tengah mendorong pengembangan wisata di 10 destinasi wisata prioritas, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Pulau Morotai (Maluku Utara), Kepulauan Seribu (Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

"Sektor ini juga tidak terlalu terganggu dengan regulasi pemerintah. Selain itu, luas pula cakupannya tidak hanya 'amenities', atraksi dan infrastruktur yang mendukung," ujarnya.

Berdasarkan data BKPM, investasi yang masuk ke Sulawesi Utara masih didominasi oleh sektor infrastruktur seperti listrik, gas dan air.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp3,4 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Sulawesi Utara sebesar 209 juta dolar AS.

Sementara untuk sektor pariwisata seperti investasi di bidang hotel dan restoran berkontribusi 13 persen dari total PMA yang masuk tercatat sebesar 26,9 juta dolar AS. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: