Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HID Global Dipilih oleh BKN, Kenapa?

HID Global Dipilih oleh BKN, Kenapa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

HID Global yang merupakan perusahaan solusi pembuatan kartu identitas atau tanda pengenal, hari ini mengumumkan keberhasilannya karena telah terpilih oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam menyediakan printer khusus yang mampu mencetak Smart Card (Kartu Pintar) untuk para pegawai negeri sipil di Indonesia. Kartu Pintar ini bernama Kartu PNS Elektronik (KPE), yang dapat digunakan oleh seluruh pegawai negeri sipil aktif dan pensiunan pegawai negeri sipil untuk berbagai macam fungsi, termasuk menarik gaji serta dana pensiun melalui ATM.?

Dengan menggunakan HID Global FARGO HDP5000 High Definition Printers/Endcoders, BKN mampu dengan cepat menerbitkan kartu pintar dengan kualitas tinggi kepada pengguna serta dengan biaya yang relatif terjangkau.

Sebagai lembaga kepegawaian di Indonesia, BKN membutuhkan solusi yang sangat efisien yang tidak hanya mampu mencetak kartu kepada pegawai negeri baik aktif maupun pensiun, namun juga mampu menggantikan sistem lama yang telah dipakai dan memindahkan semua data pengguna ke platform baru segera mungkin. Selain itu, kualitas juga hal yang sangat penting dimiliki BKN dalam sistem ini karena ketika pegawai negeri sipil mendapatkan kartu baru mereka, mereka harus menggunakan kartu tersebut untuk menarik uang dari bank, sehingga kartu tersebut tahan lama dan tidak mudah rusak.

"Kami memutuskan untuk menggunakan printer dari HID Global setelah menghubungi perwakilan mereka, kami merasa bahwa mereka memiliki pemahaman yang paling menyeluruh tentang kebutuhan kami sebagai instansi pemerintah, dan tentu saja, memiliki penawaran yang sesuai dengan keinginan kami," kata Bajoe Loedi Hargono, Direktur Pengembangan Informasi Sistem di BKN, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Proyek KPE di BKN telah menghasilkan banyak keuntungan bagi pemerintah Indonesia. HDP5000 menangani salah satu permasalahan yang paling umum untuk penggunaan Teknologi Informasi, yaitu biaya. Biaya operasional yang rendah memungkinkan BKN membagikan kartu KPE kepada semua pegawai pemerintah dengan mempertahankan anggaran yang ramping dan efisien. Bagian pengadaan barang (procurement)juga telah disederhanakan, saat ini BKN mendapatkan kebutuhan percetakannya dari mitra lokal.

Karena pengoperasian printer ini dilengkapi dengan teknologi termukhtahir, BKN juga mampu menghemat waktu dan biaya dalam melatih para stafnya. "Printer ini sangat mudah digunakan - hampir tidak berbeda dengan mencetak dokumen biasa. Kita bisa mengkodekan dan mencetak kartu dengan mudah. Selain itu, cara HDP5000 mencetak kartu, membuat kartu tahan lama, dan kerusakan kartu hampir tidak mungkin. Sejauh ini, kami hanya mengetahui beberapa kejadian di mana kami harus mengeluarkan kartu pengganti kepada pengguna," terangnya.?

"Kami sangat senang dapat bermitra dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Indonesia dan memungkinkan instansi menerbitkan kartu pintar (smart card) dengan cepat serta hemat biaya kepada pegawai yang masih aktif dan pensiunan pegawai negeri sipil. HDP5000 adalah salah satu printer yang paling terjangkau dan efisien di pasar, sangat cocok untuk instansi pemerintah seperti BKN," Hary Permadi Kartono, Director of Sales, ASEAN, Secure Issuance, HID Global.

Setelah beberapa bulan penggunaan, BKN telah berhasil menerbitkan kartu pintar (smart card) untuk sebagian besar pegawai negeri sipil. Menurut Hargono, kartu pintar (smart card) mendapat tanggapan yang sangat baik dari para pengguna kartu ?PNS aktif dan Pensiunan PNS. Kami berharap ke depannya akan lebih banyak lagi sektor publik atau lembaga di indonesia dapat memanfaatkan teknologi ini untuk melayani masyarkat Indonesia dengan lebih baik dan luas lagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: