Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Juni, Bank DKI Kantongi Laba Rp344,11 Miliar

Juni, Bank DKI Kantongi Laba Rp344,11 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta atau BPD DKI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif di tengah tahun ini. Laba bersih perusahaan yang 99,97% sahamnya dikuasai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu meningkat 3,63% menjadi Rp344,11 miliar, padahal di periode yang sama tahun lalu perseroan hanya sanggup membukukan laba bersih sebesar Rp332,04 miliar.

Tumbunnya keuntungan perusahaan didorong oleh peningkatan fee based income yang bersumber dari fee ATM, JakCard, dan JakMobile. Di samping itu, penurunan beban CKPN diiringi dengan membaiknya kualitas kredit yang juga ikut mengerek perolehan laba perusahaan.

Direktur Utama BPD DKI, Kresno Sediarsi mengatakan bahwa rasio kredit bermasalah atau non performing loan?(NPL) juga terus membaik. Juni 2017, NPL Gross Bank DKI susut ke angka 4,73%, sedangkan posisi NPL di tengah tahun 2016 lalu yang masih bertengger di angka 7,77%.

Membaiknya rasio NPL tersebut, didorong dengan upaya penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan, restrukturisasi kredit, dan hapus buku. Perseroan juga melakukan beberapa perbaikan dalam proses kredit.

Kresno menambahkan, perseroan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan admin kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan. Sebagai dampak dari perbaikan proses kredit, penyaluran kredit Bank DKI mulai menunjukkan pertumbuhan dari Rp24,87 triliun per Desember 2016 menjadi Rp25,52 triliun per Juni 2017.

?Pada semester II 2017, Bank DKI akan lebih gencar menyalurkan kredit sesuai dengan target dalam Rencana Bisnis Bank,? katanya di Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa sejumlah indikator kinerja keuangan juga menunjukkan pertumbuhan positif. Total aset perusahaan tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 23,3% dari 38,34 triliun per Juni 2016 menjadi sebesar Rp47,26 triliun di semester pertama tahun ini.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga berhasil tumbuh 28,5% dari Rp27,56 triliun per Juni 2016 menjadi Rp35,41 triliun per Juni 2017. Pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah yang meningkat signifikan, tercatat tabungan perseroan sukses tumbuh 15% dari Rp6,21 triliun per Juni 2016 menjadi Rp7,14 triliun per Juni 2017, sementara Giro meningkat sebesar 20,09% dari Rp7,87 triliun per Juni 2016 menjadi Rp9,51 triliun per Juni 2017.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: