Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Daging Sapi di Kudus Cukup Stabil

Harga Daging Sapi di Kudus Cukup Stabil Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Kudus -

Harga jual daging sapi di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini cukup stabil, meskipun harga hewan ternak menjelang perayaan kurban mengalami kenaikan.

Menurut salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Bitingan Kudus, Aftoni di Kudus, Minggu (27/8/2017) harga jual daging sapi memang cukup stabil dengan harga jual Rp110.000 per kilogramnya untuk kualitas super. Sementara harga jual daging kerbau, kata dia, juga demikian hingga Minggu (27/8/2017) masih tetap stabil dengan harga Rp120.000/kg.

Harga pembelian hewan ternak hidup, katanya, memang ada kenaikan, namun untuk harga jual dagingnya masih stabil, karena khawatir ketika dinaikkan justru tidak laku. Apalagi, lanjut dia, transaksi penjualan daging sapi maupun kerbau juga agak lesu.

Pembeliannya, kata dia, masih didominasi pemilik warung serta pesanan dari pemilik hajatan. Dalam sehari, katanya, hanya bisa menghabiskan daging sapi berkisar 40-50 kg, sedangkan sebelumnya bisa mencapai 1 kuintal, sedangkan daging kerbau hanya 15 kg karena peminatnya lebih banyak daging sapi.

Karena setelah Hari Raya Idul Adha penjualan agak sepi, kata dia, selama tiga hari pasca perayaan Hari Kurban akan libur jualan. Sri Eni, pedagang daging sapi di Pasar Bitingan mengakui, transaksi penjualan daging sapi maupun kerbau saat ini agak lesu.

"Jika biasanya dalam sehari bisa laku hingga 60 kg, saat ini hanya 30 kg," ujarnya.

Sementara untuk penjualan daging kerbau, katanya, hanya mampu menjual 10 kg dalam sehari.

Padahal, kata dia, harga jualnya cukup stabil karena untuk kualitas sedang per kilogramnya dijual dengan harga Rp105.000, sedangkan kerbau berkisar Rp115.000 hingga Rp120.000 per kilogramnya sesuai kualitas dagingnya.

Ia memperkirakan, setelah perayaan kurban pembeli daging di pasar akan sepi, karena banyak masyarakat yang mendapatkan daging.

"Kalaupun ada pembeli, hanya dari pemilik warung makan atau pemilik hajatan," ujarnya. (RKA/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: