Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Biaya Top Up, BCA: Kalau Mau Excelent Harus Ada Timbal Balik

Soal Biaya Top Up, BCA: Kalau Mau Excelent Harus Ada Timbal Balik Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menilai rencana Bank Indonesia (BI) yang mengizinkan perbankan mengenakan biaya top up uang elektronik semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah atau masyarakat.

"Semua itu kembali lagi ke masalah service, kalau mau excellent ya harus ada timbal balik. Kalau service-nya ada masalah, gangguan, maintenance-nya. Ya itu konsekuensi juga (kalau digratiskan)," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di JCC, Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Oleh sebab itu, Jahja tak mempersoalkan bila isi ulang (top up) uang elektronik dikenakan biaya atau tidak. Namun kembali lagi bila digratiskan tentu akan mengorbankan pelayanan.

"Tergantung saja, Kita sih siap aja, kalau minta dibebasin ya bebasin tapi kalau kesepakatan ada biaya untuk service layanan yang lebih baik tentu kita kenakan. Kita nggak cari untung dari top up sebenarnya, tapi bagaimana terus meningkatkan layanan. Tapi kalau dari ketentuan kenyamanan pelanggan,? sementara dibebaskan ya nggak apa-apa. Kita ikut aja," tandas Jahja.

Apalagi kata dia, tujuan kartu uang elektronik bukan untuk bisnis bank tapi semata-mata untuk peningkatan pelayanan kepada nasabah. Buktinya kata Jahja, sampai saat ini pihaknya belum bisa memanfaatkan dana endapan dari kartu Flazz-nya.

"Endapan dana bukan triliunan, cuma Rp218 miliar boleh diaudit deh. Jadi kalau Rp218 miliar itu spread 6-7 persen setahun cuma dapat Rp15 miliar dari situ. Biaya (uang elektronik) Rp80 miliar ada minus dikit, tapi untuk layanan nggak apa-apa lah. Mau dikasih gratis juga bolehlah," jelas Jahja.

Lebih jauh Jahja menjelaskan, biaya sebesar itu yang pertama untuk pembeliannya, kedua maintenance, kemudian install di-gate atau edc-nya, dan biaya instalasi.

"Jadi kayak jalan tol misalnya kita ada 35 gate, itu mesti didatangi satu-satu pasang, service, ada juga agreement dengan Jasa Marga juga ada fee, tapi saya lupa berapa," paparnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: