Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bitcoin Ingin Dibekukan, Warga Korsel Kirim Lebih dari 200.000 Petisi ke Pemerintah

Bitcoin Ingin Dibekukan, Warga Korsel Kirim Lebih dari 200.000 Petisi ke Pemerintah Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah petisi di Korea Selatan untuk melawan peraturan cryptocurrency telah mencapai jumlah tanda tangan yang akan mendorong respons pemerintah.

Pada Selasa pagi, ET, lebih dari 212.700 telah menandatangani sebuah petisi yang telah diluncurkan sejak (28/12/2018) di situs kantor kepresidenan Korea Selatan. Sebuah terjemahan Google dari situs web tersebut menyatakan bahwa jika lebih dari 200.000 orang mendukung sebuah petisi dalam waktu 30 hari, para pejabat akan dikabarkan akan segera meresponsnya.

"Orang-orang kami telah mampu bermimpi bahagia yang tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya di Korea karena bantauan dari uang virtual," penulis anonim dari petisi tersebut menulis, menurut sebuah terjemahan Google, sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (17/1/2018).

"Orang tidak bodoh ... uang virtual diinvestasikan karena dinilai sebagai revolusi keempat," tambahnya.

Petisi tersebut mendukung tindakan Korea Selatan yang baru-baru ini soal cryptocurrency, seperti melarang akun perdagangan yang anonim.

"Namun, saya berharap ekonomi tidak akan menurun karena peraturan yang tidak dapat dibenarkan dalam situasi sekarang," terjemahan Google atas petisi tersebut.

Pengangguran di kalangan pemuda Korea Selatan, atau usia 15 sampai 29, jumlahnya sekitar 9 persen, hampir tiga kali rata-rata nasional, menurut Statistik Korea. Generasi muda pada umumnya cenderung lebih tertarik untuk membeli dan menjual mata uang digital dibandingkan para generasi tua.

Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Selatan telah memperhitungkan sebagian besar volume perdagangan dalam mata uang digital seperti bitcoin, ethereum dan ripple. Awal bulan ini, harga ripple tampaknya turun dalam dolar AS setelah CoinMarketCap mengatakan bahwa mereka mengecualikan informasi harga dari beberapa bursa Korea karena "perbedaan harga yang ekstrem dari negara-negara lain di dunia."

Regulator Korea Selatan telah menjadi semakin vokal dalam beberapa minggu terakhir karena mencoba membatasi spekulasi dalam mata uang digital.

"Bitcoin sempat turun lebih dari 17 persen ke level terendah selama enam minggu setelah Menteri Keuangan Korea Selatan Kim Dong-yeon mengatakan bahwa menutup pertukaran mata uang digital masih merupakan pilihan bagi pemerintah," menurut sebuah laporan berbahasa Inggris Selasa dari Yonhap News Korea Selatan .

Namun, Perdana Menteri Lee Nak-yon mengatakan dalam sebuah laporan terpisah pada Selasa dari Yonhap, bahwa menutup pertukaran mata uang digital akan memerlukan persetujuan dari Majelis Nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: