Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Romi: Peluang Duet Jokowi-Prabowo Masih Terbuka

Gus Romi: Peluang Duet Jokowi-Prabowo Masih Terbuka Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan bahwa peluang duet Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih terbuka lebar.

"Semua opsi cawapres pak Jokowi masih terbuka, termasuk dengan Prabowo," ujar Romahurmuziy sesuai menghadiri acara puncak Harlah ke-84 GP Ansor di Green Pramuka Square, Jakarta, Selasa (24/4/2018) malam.

Pria yang akrab disapa Romi itu mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan berbicara secara terbuka mengenai opsi calon Wakil Presiden pendampingnya, di salah satu stasiun televisi swasta, Rabu (25/4) besok.

"Besok malam kita akan melihat di salah satu stasiun televisi, pak Jokowi akan mengatakan semua opsi cawapres masih dibuka. Ini sesuai dengan pernyataan saya," beber Romi.

Romi mengatakan PPP sangat terbuka dengan siapa pun pilihan cawapres Jokowi nantinya. Tidak terkecuali jika Jokowi pada akhirnya memutuskan berdampingan bersama Prabowo Subianto.

"Saya kira demi kebaikan bangsa ini, kalau kemudian ujaran kebencian yang ada sekarang didasarkan atas pilihan presiden yang berbeda, dan itu bisa disatukan dengan bersatunya dua pemimpin, bagi PPP mengapa tidak," ujar Romi.

Dia menekankan yang terpenting bangsa ini dapat melalui proses demokrasi Pilpres dengan aman, damai, beradab, bermartabat, serta kontestasi demokrasi menyenangkan serta menghibur bagi rakyat.

Acara puncak Harlah ke-84 GP Ansor dihadiri sejumlah tokoh antara lain Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua Umum PPP Romahurmuziy selaku cucu pendiri GP Ansor, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, politisi Gerindra Moreno Suprapto, Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto, serta unsur Polri.

Dalam sambutannya Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Coumas mengatakan GP Ansor sebagai garda terdepan penjaga NKRI, saat ini ingin mendekatkan diri dengan kalangan millenial.

Menurut Yaqut, jika GP Ansor tidak berusaha mendekatkan diri dengan kalangan millenial, maka kalangan millenial akan didekati kelompok anti-NKRI dan anti-keberagaman.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: