Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahlan Ultimatum Pertamina dan PLN Tuntaskan Jual Beli Listrik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengultimatum Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk secepatnya membuat kesepakatan perjanjian jual beli listrik pada sembilan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau proyek geothermal yang sedang dikerjakan Pertamina.

"Jika dalam sepekan belum ada kepastian jual beli listrik maka akan diberi sanksi tegas," kata Dahlan usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Dahlan mengaku sudah tidak sabar karena itu Dirut Pertamina dan PLN harus menghilangkan ego masing-masing supaya proyek ini bisa diselesaikan. Hingga kini proyek geothermal yang sangat dibutuhkan rakyat untuk menambah pasokan listrik ini tersendat puluhan tahun dan belum juga selesai karena terkendala soal kesepakatan harga.

Berdasarkan catatan, terdapat sembilan proyek geothermal, yaitu PLTP Lumut Balai 1-2 110 MW (Sumatera), PLTP Lumut Balai 3-4 110 MW (Sumatera), PLTP Ulu Belu 110 MW, PLTP Lahendong 40 MW (Manado), PLTP Kamojang 30 MW (Jabar), PLTP Kota Mobagu 40 MW (Sulut), PLTP Hulu Lais 110 MW (Sumatera), PLTP Sungai Penuh 55 MW (Sumatera), dan PLTP Karaha 50 MW (Jabar).

Proyek geothermal dengan investasi sekitar Rp 15 triliun berkapasitas 600 megawatt (MW) itu sempat mangkrak karena belum harga jual tidak kunjung mencapai kesepakatan. Pertamina ingin menjual listrik dengan harga tinggi, yakni 9,7 sen dolar AS/kwh. Sedangkan, PLN menawar dengan harga rendah, yakni 9,1 sen dolar AS/kwh.

Mantan Dirut PLN itu menegaskan sesungguhnya tidak ada alasan untuk menunda perjanjian jual beli.
Potensi Indonesia di bidang geothermal terbesar di dunia dan Pertamina ada uang untuk membangun serta PLN bisa sebagai pembeli. Listrik pun dibutuhkan seluruh masyarakat se-Indonesia.

"Dirut Pertamina dan Dirut PLN itu mempertahankan sikap masing-masing, saling bertahan. Akibatnya, memalukan sekali jika proyek pembangkit listrik ini tidak kunjung selesai," sesalnya. (Ant)

Foto: Sufri Yuliardi

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: