Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Minta PSBB, Jabar Masih Tunggu....

Belum Minta PSBB, Jabar Masih Tunggu.... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat berdasarkan data sebagai argumentasinya.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, pihaknya kini masih menunggu laporan hasil tes masif COVID-19 lewat rapid diagnostic test (RDT) guna melihat peta sebaran dan pola-pola baru yang ada.

“Kalau datanya tidak lengkap, kita susah melengkapi argumentasi PSBB kepada pemerintah pusat,” kata Emil usai rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (6/4/2020).

Baca Juga: Sudah Disetujui, Eh Tapi Anies Minta Menkes Terapkan PSBB di Jabodetabek

Baca Juga: Menkes Setujui PSBB Jakarta, Eh Anak Buah Anies Ngebantah, Katanya..

Emil telah mengimbau agar kepala daerah agar segera melaporkan hasil tes masif di masing-masing kabupaten/kota.

“Saya imbau kepala daerah untuk mengecek ke Dinkes (Dinas Kesehatan) masing-masing, melaporkan (ke Pemda Provinsi Jabar) secepatnya. Semakin cepat data itu masuk, semakin mudah kita memetakan (COVID-19),” ungkapnya.

Selain itu, PSBB di Jabar akan memprioritaskan daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta agar langkah yang diambil bisa disesuaikan dengan Pemda DKI Jakarta.

Pemdaprov Jabar telah menyepakati perencanaan pemberlakuan jam malam sebagai salah satu upaya meningkatkan social distancing/physical distancing di daerah. 

Rencana ini, lanjut Emil, telah disetujui Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jabar melalui koordinasi dengan kepolisian di bawahnya.

“Kita menyepakati agar merencanakan jam malam. Kami mengarahkan kepada kabupaten/kota untuk segera melakukan upaya perlakuan jam malam, bagian dari proses mendisiplinkan dan PSBB di wilayah Jabar. Tadi sudah disetujui oleh Pak Kapolda, asal berkoordinasi dengan kepolisian di bawah Polda,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk mengajak para pengusaha berkolaborasi ringankan penderitaan warga terdampak virus corona (COVID-19). Pasalnya, dalam situasi sulit seperti sekarang pemerintah perlu berkolaborasi dengan para pengusaha.

"Untuk bapak Gubernur mungkin perlu mengimbau kepada para pengusaha untuk turut membantu masyarakat di tengah wabah COVID-19 ini," ungkapnya.

Dalam rangka turut meringankan beban warga khususnya warga Jabar terdampak COVID-19, Ketua DPD Gerindra Jabar itu pun kini mulai membagi-bagikan bantuan berupa beras kepada warga.

"Dan bantuan serupa akan dilanjutkan besok, lusa dan berikutnya insya allah tanpa menggunakan uang negara," tambahnya.

Selain itu, Taufik juga menpersoalkan masalah masker yang sulit didapatkan di Jawa Barat. "Harus kita akui bahwa saat ini khususnya di Jawa Barat, masyarakat susah sekali mendapatkan masker. Kita harapkan para pengusaha (masker) untuk dalam situasi seperti ini mau membantu rakyat terutama rakyat kecil," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: