Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Gandeng Startup Distribusikan Pangan, Petani Harap Terus Berlanjut

Kementan Gandeng Startup Distribusikan Pangan, Petani Harap Terus Berlanjut Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng jasa layanan online, seperti Go-Jek untuk menyediakan jasa layanan belanja pangan yang aman dan nyaman bagi masyarkaat sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Salah satu bentuk kerja sama yang disepakati adalah menjaga ketersediaan, stabilisasi pasokan, dan harga 11 komoditas pangan melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi untuk penyaluran atau distribusi barang.

Menangapi hal itu, Iwan Subakti, petani sekaligus pengusaha asal Banten yang pernah mendapatkan penghargaan Ketahanan Pangan, Adhikarya Pangan Nusantara, mengatakan bahwa terobosan yang sudah dilakukan Kementan sudah tepat di era revolusi industri 4.0.

Baca Juga: Pengamat Puji Langkah Kementan Libatkan Go-Jek: Distribusi Pangan Jadi Lebih Cepat

"Rantai pasok itu sampai ke ritel, tidak berhenti di on-farm. Dalam hal ini Kementan masih bertanggung jawab terhadap distribusi pangan segar," kata Iwan saat dihubungi lewat telepon, Selasa (7/4/2020).

Menurut Iwan, kerja sama yang dilakukan sebaiknya juga melibatkan perusahaan transportasi online lain. Hal ini menurutnya akan lebih memperluas nilai manfaat dan untuk menangkis tudingan miring.

"Sebagai implementasi social and physical distancing, kerja sama ini bisa dibilang efektif. Namun, alangkah baiknya hal ini tidak bersifat temporal, muncul pada saat-saat tertentu. Mudah-mudahan terus berlanjut," ungkap Iwan. 

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) setelah penandatanaganan kerja sama di kantor pusat Kementan, Jumat (3/4/2020), menegaskan bahwa kerja sama yang dilakukan Kementan dengan Go-Jek merupakan bentuk antisipasi distribusi pangan dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing.

"Dua hal yang penting dalam ketersediaan pangan adalah supply dan demand. Kita semua harus ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilisasi harga," kata SYL.

Baca Juga: Stok Beras Banten Terkendali, PSBB Diterapkan Oke-oke Saja

Pemerintah, menurut Iwan, pada kondisi seperti ini harus memberikan perhatian kepada petani. "Karena tugas petani adalah produksi bukan distribusi. Maka, perlu ada pihak tengah untuk menjembatani distribusi ini. Yang kita jaga bersama adalah jangan sampai ada pihak yang bermain menguasai satu komoditas," pungkas Iwan yang pernah mengekspor golden melonnya ke Singapura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: