Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkeu Harap Ekonomi Semester II Tumbuh Positif Didukung PEN

Kemenkeu Harap Ekonomi Semester II Tumbuh Positif Didukung PEN Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beragam institusi internasional memberikan proyeksi yang beragam terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang menunjukkan masih tingginya ketidakpastian, khususnya di tahun 2020.

IMF memprediksi perekonomian Indonesia pada -0,3, sedangkan World Bank menyebutkan pertumbuhan 0 pada 2020. OECD juga memroyeksikan perekonomian Indonesia berada pada -3,9 s.d. -2,8. Sementara, ADB dan Bloomberg (Median) masing-masing memproyeksi -1 dan 0,5.

Baca Juga: Minus, Pertumbuhan Ekonomi Semester I Diproyeksikan Segini

Meski demikian, Kemenkeu berharap pertumbuhan ekonomi semester II 2020 membaik dan stabilitas ekonomi makro terjaga sehingga pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diproyeksikan dapat tumbuh positif dengan didukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

"Program stimulus bantuan sosial akan mendorong konsumsi masyarakat semester II, sementara konsumsi pemerintah di semester II dapat meningkat sejalan realisasi belanja pemerintah (pusat dan daerah)," ujar Kemenkeu di Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Selain itu, investasi semester II diperkirakan tumbuh moderat seiring dengan membaiknya keyakinan investor. Namun, perdagangan internasional diperkirakan masih mengalami kontraksi karena masih rendahnya permintaan global.

Sementara itu, inflasi diperkirakan meningkat bertahap seiring pulihnya konsumsi, dengan inflasi inti meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan pasca pelonggaran PSBB bertahap.

"Inflasi pangan relatif terkendali. Namun, masih terdapat risiko fluktuasi harga pangan pada masa tanam," kata Kemenkeu.

Nilai tukar rupiah diperkirakan dalam tren menguat sejalan dengan stabilitas ekonomi makro dan arus modal masuk ke dalam negeri, tetapi tetap diwaspadai risiko volatilitas pasar keuangan global.

Sementara, harga minyak masih terdapat risiko volatilitas karena pengaruh supply and demand global serta faktor geopolitik. Lifting migas akan dioptimalkan untuk mencapai target dengan menjaga keekonomian wilayah kerja, efisiensi biaya, serta mengupayakan proyek-proyek migas yang onstream di tahun 2020 dapat berjalan tepat waktu.

"Pendapatan negara semester II akan dioptimalkan terutama dari sisi perpajakan sejalan dengan membaiknya aktivitas usaha di Era Normal Baru. Outlook belanja negara semester II diperkirakan lebih baik sejalan dengan implementasi kebijakan penanganan Covid-19 dan program PEN," tutur Kemenkeu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: