Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Minta BRI Beri Penjelasan Soal Satelit

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta mengharapkan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menjelaskan ke publik alasan perusahaan itu membeli satelit.

"Sampai saat ini baik BRI, Kementerian BUMN, maupun Kementerian Keuangan, belum pernah membahas soal ini. Kami jadi bertanya, ada apa ini? Atau memang BRI tidak menganggap perlu untuk melaporkan soal ini ke DPR?," kata Arif Budimanta kepada pers di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Menurut dia, bisnis inti BRI adalah bidang perbankan, khususnya untuk kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Meski hal ini merupakan aksi korporasi, kata dia, tetapi karena menyangkut masalah strategis mestinya ada laporan kepada DPR.

Meski demikian, politisi PDI-P itu tidak mau terlalu jauh menilai ada apa di balik aksi korporasi tersebut. Dia hanya mengingatkan agar BRI segera menjelaskan soal pembelian satelit seharga Rp 2,5 triliun itu kepada publik mengingat BRI adalah perusahaan terbuka.

"Jadi, rakyat terutama pemegang saham juga berhak mengetahui mengapa dan untuk apa membeli satelit," katanya.

Selain itu, BRI juga perlu menjelaskan kaitan pembelian dan bisnis satelit ini dengan tata kelola perusahaan yang sesungguhnya belum maksimal dalam memberikan kontribusi bagi pengusaha kecil dan menengah, khususnya nelayan.

"Yang tidak kalah penting adalah apa kepentingan BRI membeli satelit? Lalu dana pembelian satelit itu dari mana?" tanya Arif.

Arif mengakui bahwa dalam Undang-Undang Perbankan, fungsi perbankan seperti BRI adalah menghimpun dan menyalurkan atau memberi kredit. Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha.

"Dalam konteks ini, BRI harus menjelaskan keterkaitan pembelian satelit dengan akses masyarakat untuk mendapatkan kredit perbankan," ujar Arif. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: