WE Online, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan investasi di Indonesia sudah mulai masuk pada tingkat yang tinggi dan berkelanjutan. Berdasarkan data realisasi investasi tahun 2010-Juni 2014 pada umumnya setiap triwulan terlihat kenaikan angka realisasi yang signifikan, walaupun dari segi nilainya menuju ke tingkat yang lebih stabil.
Dalam pengumuman realisasi investasi triwulan II (April-Juni) 2014 kemarin, BKPM mencatat realisasi dengan total Rp 116,2 triliun.
"Ini (Rp 116,2 triliun) rekor tertinggi sejak tahun 2010," kata Mahendra dalam konferensi persnya di Jakarta, Kamis kemarin (24/7/2014).
Selain itu, perkembangan tren positif Indonesia juga terlihat semakin banyak proporsi proyek investasi baru dibandingkan proyek investasi dalam rangka perluasan. Hal itu menunjukkan bahwa bukan saja kapasitas produksi untuk investasi yang ada terus meningkat, tapi juga semakin tingginya investasi dilakukan untuk industri dan produksi produk-produk baru yang belum ada sebelumnya di Indonesia.
"Saat ini BKPM bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait sedang melaksanakan penilaian terhadap 552 penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal di seluruh Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perizinan dan nonperizinan kepada dunia usaha baik di tingkat provinsi, kabupetan, atau kota," tambahnya.
Selanjutnya, untuk lebih menarik minat penanam modal di sektor hilirisasi produk-produk pertanian, mineral, dan batu bara, pemerintah saat ini sedang memfinalisasi usulan perubahan peraturan terkait insentif pada sektor tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
