Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Prajurit Muda Korsel Bunuh Diri, Wajib Militer Dipertanyakan

Warta Ekonomi -

WE Online, Korea Selatan - Militer Korea Selatan pada Selasa memastikan bahwa dua tentara di garis depan telah bunuh diri, sehingga menimbulkan tandatanya mengenai pengiriman pemuda wajib militer, setelah bulan lalu juga terjadi penembakan serampangan yang mematikan.

Dua korban adalah Shin dan Park, ditemukan menggantung diri di barak mereka yang terpisah, Minggu, di pangkalan militer di perbatasan dengan Korea Utara yang dijaga dengan ketat, demikian juru bicara tentara.

Kedua pria yang berusia awal 20-an tahun itu masuk dalam daftar pengawasan khusus karena kekhawatiran atas stabilitas kejiwaan mereka.

Juru bicara tentara mengatakan bahwa penyelidikan atas kasus bunuh diri tersebut sedang dilakukan.

Tindakan bunuh diri ini menyusul peristiwa 22 Juni ketika sersan Lim yang berusia 22 tahun melepas tembakan membabi-buta ke rekan-rekan satu unitnya di pos perbatasan, menyebabkan lima orang meninggal dan tujuh lainnya terluka.

Lim kemudian mengaku pada petugas pemeriksa bahwa tindakan itu dilakukan karena dia dipermalukan oleh tentara lain yang mengejek dan menggambar kartun dirinya sebagai Sponge Bob SquarePants.

Dia juga masuk dalam daftar tentara yang memerlukan pengawasan khusus dan berasal dari divisi infanteri 22 sama dengan Shin.

Pasukan Angkatan Darat Korea Selatan sangat tergantung pada sistem wajib militer, dengan peserta kebanyakan anak muda berumur 20-an.

Para ahli mengatakan, tekanan yang dihadapi oleh para petugas muda dapat menakutkan karena mereka berasal dari anak-anak dan remaja yang dibesarkan dengan manja, tiba-tiba diceburkan ke dunia militer yang keras dan disiplin.

Kejahilan di barak yang merajalela dituding sebagai penyebab sejumlah kasus bunuh diri dan penembakan serampangan.

Ketegangan yang meningkat antara Korea Selatan dan Utara terjadi dalam beberapa bulan ini, dimana Korea Utara melepaskan penembakan uji coba.

"Ini kadang-kadang terjadi dan para tentara berada di bawah tekanan," kata Jenderal Lee Il-Woo dari Jaringan Pertahanan Korea kepada AFP.

"Apa yang disebut fenomena senior, dimana para tentara itu tertekan oleh atasan akan menekan yang lebih rendah dan seterusnya terutama pada saat kewaspadaan tinggi." kata Lee.

Angka kelahiran di Korea Selatan yang rendah membuat peserta wajib militer semakin kurang dan mengkhawatirkan bagi tentara untuk mempertahankan jumlah petugas di perbatasan.

Sehingga, sebagai akibatnya, pihak militer seringkali terpaksa memberangkatkan tentara yang kejiwaannya tidak cocok untuk tugas di perbatasan dengan tekanan yang tinggi. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: