Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Nyatakan Tak Langgar Perjanjian INF

Warta Ekonomi -

WE Online, Moskow-Kementerian Luar Negeri Rusia Rabu menolak tuduhan Amerika Serikat melanggar perjanjian nuklir jarak menengah era-Soviet dengan Amerika Serikat dan menyebut tuduhan itu "tidak berdasar." Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Selasa, bahwa Washington telah memastikan, menurut satu analisis intelijen, bahwa Moskow telah melanggar kewajibannya berdasarkan Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF), namun menolak untuk memberikan bukti.

"Pernyataan-pernyataan itu adalah tidak berdasar sama semua klaim Washington lainnya terhadap Moskow yang telah disuarakan baru-baru ini. Tidak ada bukti pendukung yang pernah diberikan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam satu pernyataan

Kementerian itu juga menekankan bahwa Rusia memiliki keluhan tersendiri tentang kepatuhan AS dengan perjanjian INF. Kementerian itu telah mengkritik rencana Washington untuk menyebarkan sistem peluncur MK 41 VLS di Polandia dan Rumania sebagai bagian dari pendekatan adaptif bertahap untuk pertahanan rudal.

"Sistem ini mampu meluncurkan rudal jelajah jarak menengah rudal jelajah, dan versi darat mereka dapat dianggap sebagai pelanggaran langsung terhadap perjanjian INF," ujarya dalam pernyataan itu.

INF adalah perjanjian 1987 antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk menghilangkan penggunaan rudal nuklir dan konvensional dengan kisaran menengah, yang didefinisikan sebagai 500 sampai 5.000 kilometer (310 sampai 3.100 mil).

Pemerintah AS Selasa menyerahkan kepada Kongres Laporan 2014 terhadap Kepatuhan dan Pengendalian Senjata, Nonproliferasi, dan Perjanjian Perlucutan Senjata serta Komitmen-Komitmen.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Jennifer Psaki mengatakan bahwa dalam laporan AS "memastikan Federasi Rusia melanggar kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak-Menengah (INF) - kewajiban untuk tidak memiliki, memproduksi atau penerbangan uji peluncuran darat rudal jelajah dengan kemampuan kisaran 500 sampai 5.500 kilometer, atau untuk memiliki atau memproduksi peluncur rudal tersebut." Dia menekankan "ini adalah masalah yang sangat serius, yang telah kita usahakan untuk mengatasi dengan Rusia beberapa waktu lalu sampai sekarang." Dia menegaskan bahwa AS "berkomitmen untuk kelangsungan hidup perjanjian INF." "Kami mendorong Rusia untuk kembali sesuai dengan kewajibannya berdasarkan perjanjian dan agar menghilangkan barang terlarang itu dengan cara yang diverifikasi," terangnya.

Psaki menekankan bahwa perjanjian INF "melayani kepentingan keamanan bersama para pihak, bukan hanya Amerika Serikat dan Rusia, tetapi juga 11 negara penerus lain dari bekas Uni Soviet, yang juga menyatakan pada perjanjian internasional dan terikat oleh kewajibannya." Dia menambahkan "apalagi, perjanjian ini memberikan kontribusi untuk keamanan sekutu kita dan keamanan regional di Eropa serta di Timur Tengah dan di Timur Jauh." Menlu AS John Kerry mengatakan Amerika "ingin membahas masalah ini di tingkat senior, dialog bilateral dengan segera." Sementara itu Menlu Risia Sergei Lavrov mengatakan ia akan berkonsultasi dan merespon permintaan itu segera.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: