Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Lagi Warga Gaza Meninggal Sementara Israel Lanjutkan Agresi

Warta Ekonomi -

WE Online, Kota Gaza - Saat Israel melanjutkan agresi besar militernya sepanjang waktu ke Jalur Gaza, jumlah orang Palestina yang meninggal dari hari-ke-hari terus bertambah tanpa kenal ampun dan tidak mengejutkan.

Menurut sumber medis lokal, enam orang Palestina tewas dan 15 lagi cedera pada Kamis malam (31/7), dalam serangan baru darat dan udara Israel terhadap bagian tengah dan selatan Jalur Gaza.

Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Jalur Gaza, memberitahu wartawan bahwa tiga warga Jalur Gaza meninggal, termasuk seorang anak kecil, dalam pemboman terhadap satu rumah di Kamp Pengungsi Nuseirat di bagian tengah Jalur Gaza.

Beberapa saksi mata mengatakan ketiga orang Palestina yang tewas dikeluarkan dari bawah reruntuhan rumah mereka di Kamp Pengungsi itu oleh pekerja pertolongan. Al-Qedra mengatakan 10 orang lagi cedera dalam serangan terhadap rumah.

Sementara itu, paramedis mengatakan tiga lagi orang Palestina, termasuk seorang perempuan, tewas dan lima orang lagi cedera dalam dua serangan terpisah terhadap Kota Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza, setelah rumah mereka dihantam beberapa rudal.

Sejak Israel melancarkan agresinnya dengan nama "Operation Protective Edge" di Jalur Gaza pada Selasa (8 Juli), sebanyak 1.428 orang Palestina kehilangan nyawa, dan tak kurang dari 8.000 orang lagi cedera, kata Al-Qedra.

Ia menambahkan kebanyakan korban adalah warga sipil.

Masih pada Kamis, Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena mengatakan militernya akan melanjutkan perang Israel melawan Jalur Gaza.

Khalil Al-Hayya, pemimpin senior HAMAS di Jalur Gaza, mengatakan di dalam pernyataan pers singkat yang disiarkan oleh jejaring berita HAMAS bahwa Netanyahu "hidup dalam krisis dan ia menghadapi serangan berat dari perlawanan Palestina".

"Netanyahu sedang berusaha keluar dari krisisnya," kata Al-Hayya, yang menambahkan, "Takkan ada gencatan senjata tanpa dipenuhinya semua tuntutan perlawanan Palestina." Sementara itu Israel juga menghadapi penyusutan kekuatan yang terus berkembang. Sejak agresi darat Israel ke Jalur Gaza mulai Juli, 56 prajurit Israel tewas dalam pertempuran, dan lebih dari 100 tentara cedera.

Namun, dibandingkan dengan banyaknya korban jiwa di pihak warga sipil Jalur Gaza, korban jiwa di pihak Israel sangat sedikit. Sejauh ini, tiga warga sipil Israel tewas dalam tiga pekan belakangan dalam serangan roket HAMAS.

Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) telah menembakkan lebih dari 2.800 roket dan mortir ke dalam wilayah Israel, namun banyak di antara mereka dicegat oleh sistem anti-roket Israel, Iron Dome. (ANt)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: