Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir Tahun, Semen Indonesia akan Masuk ke Sektor Properti

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus melakukan pengembangan lini bisnisnya. Hal ini terlihat dari rencana perseroan untuk masuk ke sektor properti dalam rangka memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto di sela-sela acara penandatanganan MoU cash pooling Semen Indonesia bersama Bank Mandiri, BNI, BRI, dan CIMB Niaga di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

"Untuk properti ini, kita akan manfaatkan aset-aset yang kita miliki dan belum terkelola karena properti ini erat kaitannya dengan bisnis kita dan kita juga melihat bisnis properti ini cukup bagus maka kami yakin ini akan menghasilkan return," katanya.

Dwi mengungkapkan rencana perseroan untuk masuk ke sektor properti ini dengan cara membentuk satu anak usaha baru dalam bentuk joint venture bersama salah satu badan usaha milik negara (BUMN) di bidang properti.

"Kita kemarin ada kerja sama dengan Wijaya Karya (WIKA). Mereka berpengalaman di bidang properti, tapi sampai saat ini kami masih lakukan pengkajian. Rencananya kita akan melahirkan perjanjian jika kita akan membentuk anak usaha," ungkapnya.

Menurut Dwi, nantinya SMGR akan menjadi pemilik saham minoritas dari JV yang akan dibentuk. Hal ini dikarenakan perseroan belum memiliki pengalaman di bidang ini.

"Kita tidak perlu menjadi mayoritas karena masih dalam tahap pembelajaran," terangnya.

Meski perseroan belum memutuskan proyek properti apa yang akan digarap, tetapi Dwi berharap aksi ini akan dapat terlaksana selambat-lambatnya pada akhir tahun 2014 ini dengan memanfaatkan lahan seluas 200 hektar (ha) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.

"Kalau di Gresik itu dengan memanfaatkan lahan yang kita punya, belum tahu akan bangun perkantoran atau perumahan karena kalau perumahan itu kita berarti menjual, sedangkan perkantoran nanti lahan tetap milik kita jadi kita hanya menyewakan saja," ujar Dwi.

Lebih lanjut, Dwi melihat bahwa meski saat ini di pasar permintaan terhadap properti khususnya perumahan proporsinya memang lebih besar dibandingkan infrastruktur, namun perseroan juga berencana untuk masuk ke bisnis infrastruktur. SMGR rencananya juga akan melakukan joint venture (JV) bersama salah satu BUMN di bidang infrastruktur. 

"Demand di pasar itu sekitar 80% itu properti, sisanya sebesar 20% itu untuk infrastruktur. Tapi, keberadaan infrastruktur akan men-drive tumbuhnya properti sehingga saling mendukung. Infrastruktur akan buat JV dengan yang sudah memiliki pengalaman tentunya. Kemarin kita juga sudah kerja sama dengan Hutama Karya (HK), tapi kita akan lihat karya-karya lainnya sesuai dengan mereka dapatkan tol mana yang akan dikelola," lanjutnya.

Selain itu, perseroan juga berniat untuk membentuk anak usaha di bidang logistik dan international trading.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzam menyebutkan bahwa untuk membentuk anak-anak usaha di bidang properti, infrastruktur, logistik, dan international trading, perseroan membutuhkan dana sebesar Rp 400-500 miliar. 

"Untuk properti, kita butuh dana Rp 100-200 miliar. Untuk keseluruhan rencana pendirian anak usaha, kita butuh Rp 400-500 miliar," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: