WE Online, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) hari ini menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$ 650 juta dari Australian and New Zealand Banking Group Limited (ANZ), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU), Citigroup Global Markets Singapore Pte Ltd (Citi), The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Direktur Keuangan PGN M Riza Pahlevi Tabrani mengatakan bahwa pinjaman ini berjangka waktu selama lima tahun.
"Pinjaman yang sebesar US$ 650 juta itu sebesar US$ 590 juta berasal dari porsi dalam negeri dan US$ 60 juta merupakan porsi luar negeri," katanya dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Menurut Riza, ketentuan mengenai suku bunga dan pembayaran adalah Libor + 225 bps (onshore); Libor + 200 bps (offshore). Pendanaan yang diperoleh dari pemberian fasilitas pinjaman sindikasi ini akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur gas bumi di Indonesia.
"Pengembangan infrastruktur gas bumi ini terus kami lakukan untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi yang pada akhirnya berdampak pada program pengurangan subsidi minyak," ungkapnya.
Selain itu, pinjaman tersebut juga digunakan untuk memperkuat dan mengamankan pasokan gas bumi dengan cara melakukan investasi di bidang hulu gas bumi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
