Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Embarkasi-Embarkasi Haji Terbaik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta- Awal tahun 2014, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama merilis tiga embarkasi haji terbaik dalam penyelenggaraan haji tahun 2013.

Ketiga embarkasi haji terbaik adalah Embarkasi Haji Surabaya untuk kelompok A, Embarkasi Haji Balikpapan untuk kelompok B, dan Embarkasi Haji Banjarmasin untuk kelompok C.

"Penilaian embarkasi terbaik dilakukan dengan kriteria kelengkapan administratif, kemampuan SDM asrama haji, dan pelayanan, termasuk program pelayanan manasik haji," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu di Jakarta, 29 Januari 2014.

Hm, seperti apa saja pelayanan terbaik dari Embarkasi Haji Surabaya itu? Setidaknya, sepekan menjelang pemberangkatan calon haji tahun 2014--mulai 1 September--terlihat kesibukan sejumlah orang di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Kesibukan itu terlihat sejak dari pintu masuk kedatangan karena sejumlah petugas memeriksa dan mengamati lalu-lalang kendaraan yang masuk, termasuk petugas PPIH sendiri.

Tidak ketinggalan, petugas Angkasa Pura melakukan pemasangan alat deteksi barang bawaan haji. Pada sektor inilah terlihat sukses awal dari penyelenggaraan haji di Jatim.

"Kita bersyukur, barang bawaan calon haji yang disita petugas saat berangkat dan pulang sudah sangat menurun dibandingkan dengan tahun lalu," kata mantan Kakanwil Kemenag Jatim H.M. Sudjak, M.Ag.

Tidak ketinggalan, bagian sekretariat juga sibuk melayani petugas, wartawan, dan pihak lain yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan kartu identitas dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.

Menurut Kepala Kakanwil Kemenag Jatim H.M. Mahfud Shodar, M.Ag., persiapan teknis yang dilakukan pengelola asrama haji untuk menyambut kedatangan para calon haji sudah tuntas 100 persen.

"Misalnya, sanitasi di wilayah asrama haji sudah melalui tiga tahap pemeriksaan dan semuanya sudah memenuhi persyaratan," katanya, didampingi Kepala Humas Kemenag Jatim H.M. Sakur.

Selain itu, kamar asrama dan beberapa bangunan juga sudah diperbaiki, bahkan beberapa bangunan asrama juga terlihat ada pengecatan ulang dan AC juga diperbaiki ulang. Ya, seluruh kamar yang menampung 2.500--3.000 orang itu ber-AC seluruhnya.

Sementara itu, bagian dokumentasi sudah sejak berbulan-bulan sebelumnya bertugas mengurus paspor dan visa bagi calon haji yang seluruhnya harus terselesaikan sebelum pemberangkatan Kelompok Terbang (Kloter) 1.

Hingga Jumat (29/8), Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur mencatat 2.157 visa dari 27.323 calon haji Jawa Timur belum selesai.

"Akan tetapi, jumlah itu hanya sekitar 7 persen dari keseluruhan visa yang belum selesai. Nanti kita akan dorong terus karena visa itu urusan asing (kedutaan)," kata Mahfud Shodar.

Ditemui setelah memimpin rapat koordinasi terakhir persiapan penyelenggaraan ibadah haji di Jatim, dia menjelaskan masalah paspor untuk haji Jatim sudah terselesaikan hingga 99 persen.

"Insya Allah, dokumen untuk calon haji pada penerbangan awal sudah tuntas semuanya, baik paspor maupun visa, karena dokumen yang belum selesai itu umumnya untuk kloter akhir," katanya.

Antisipasi dan Evaluasi Tidak jauh berbeda dengan tahun 2013, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya melayani pemberangkatan calon haji dari Jatim, Bali, dan NTT dalam 64 kloter pada tahun ini.

"Calon haji dari Jatim berjumlah 27.323 orang, Bali 512 orang, dan NTT 521 orang. Jumlah itu sudah dipotong 20 persen karena proses pembenahan bangunan di Masjidilharam," kata Kakanwil Kemenag Jatim H.M. Mahfud Shodar.

Rencananya, calon haji kelompok terbang (kloter) pertama dari Surabaya dan Sidoarjo masuk ke asrama haji pada hari Minggu (31/8) pukul 10.00 WIB dan berangkat ke Tanah Suci dengan pesawat Saudi Arabian Airlines (SAA) pada hari Senin (1/9) pukul 10.00 WIB.

Ditanya kesiapan bagian kesehatan dalam mengantisipasi virus Ebola, Mahfud Shodar mengatakan bahwa pihaknya hanya bisa mengimbau calon haji untuk menjaga kesehatan.

"Kami hanya bisa mengimbau agar mereka menjaga kesehatan dengan makan teratur, istirahat teratur, tidak memaksakan kehendak yang membebani fisik, dan membawa obat-obatan yang biasa dipakai," katanya.

Namun, upaya antisipasi secara teknis akan dilakukan Dinas Kesehatan yang terlibat dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), mulai dari daerah hingga asrama haji, bahkan di Tanah Suci.

Bahkan, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya, Jawa Timur, telah memeriksa setiap ruangan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada hari Senin (11/8) pukul 13.00 WIB.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi dini adanya virus maupun penyakit yang rentan terjadi terhadap para calon haji sebelum bertolak ke Tanah Suci, Mekah.

Agaknya, langkah antisipasi tidak hanya dilakukan PPIH Embarkasi Surabaya ketika ada kasus, seperti virus Corona dan Ebola.

Namun, petugas PPIH Embarkasi/Debarkasi Surabaya sudah melakukan antisipasi sejak dini melalui evaluasi dari tahun ke tahun.

Caranya, calon haji sejak masuk asrama haji menjelang berangkat ke Tanah Suci sudah disodori "Kuesioner Tingkat Kepuasan" dan kuesioner lain disodorkan saat kepulangan.

Pada tahun 2013, PPIH Embarkasi/Debarkasi Surabaya mencatatkan 19 persen mengaku pelayanan memuaskan (A), 48 persen mengaku pelayanan baik (B), 26 persen cukup (C), dan 7 persen kurang (D).

"Nah, pelayanan yang kurang itulah yang dibedah persoalannya untuk diperbaiki pada masa selanjutnya," kata Kasi Pendaftaran dan Dokumentasi Bidang Haji, Wakaf, dan Umrah Kemenag Jatim, Dr. H.M. Zaini, M.M., M.B.A.

Dari kuesioner yang sudah bertahun-tahun dilakukan PPIH Embarkasi/Debarkasi Surabaya itu tercatat 90 persen lebih dari 27.066 calon haji pada tahun 2013 bukan dari masyarakat "kelas atas".

Buktinya, calon haji dari kalangan swasta mencapai 31,85 persen, ibu rumah tangga 18,95 persen, petani 17,99 persen, PNS 16,47 persen, pedagang 7,84 persen, pelajar 1,82 persen, TNI/Polri 1,07 persen, dan lain-lain 2,88 persen. "Hanya 1,13 persen dari BUMN," katanya.

Kendati demikian, pelayanan PPIH Embarkasi Surabaya tetap sama dan tanpa membedakan strata atau status karena tujuannya sama, yakni ibadah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Arif Hatta

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: