Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Tegaskan Tak Ada Bank yang Kesulitan Likuiditas

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim bahwa saat ini tak ada satu pun perbankan yang mengalami kesulitan likuiditas. Meskipun belakangan ini terjadi perang suku bunga deposito di industri perbankan nasional, namun pihaknya meyakini bahwa hal itu untuk mempertahankan nasabahnya terutama deposan inti.

Padahal, sejatinya kondisi perang suku bunga deposito terjadi jika perbankan mengalami pengetatan likuiditas. Untuk bersaing memperebutkan dana nasabah maka bank memberikan suku bunga deposito tinggi.

"Apakah ada individual bank yang hadapi problem likuiditas? Sekarang masih dalam average mereka sehingga tidak ada bank yang menghadapi kesulitan likuiditas," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon saat ditemui di Menara Radius Prawiro, Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Sementara Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis menambahkan bahwa untuk mengawasi perhimpunan dana dan likuiditas perbankan maka pihaknya berupaya untuk mengendalikan suku bunga DPK menjadi suku bunga yang wajar agar likuiditasnya tak bermasalah.

"Saya kira likuiditas tidak hanya melihat satu sisi saja dari pricing, tapi juga dari buffer (alat likuid yang dikelola bank). Saat ini secara industri alat likuid berada di 16,1 persen. Kalau di BUKU 3 dan 4 masih cukup tinggi thereshold-nya 10 persen. Saya kira cukup bagi bank BUKU 3 dan 4 sesuaikan pricing tadi tanpa ada kekhawatiran kekurangan likuiditas," pungkas Irwan.

Sebagai contoh pada bank BUKU 4 umumnya punya jumlah likuiditas yang cukup besar dan umumnya jadi pemilik dana yang bisa membantu pasar untuk memenuhi likuiditas. Maka kepentingan untuk menerapkan suku bunga tinggi tidak terlalu penting. Sebaliknya, semakin kecil banknya maka akan menerapkan suku bunga yang lebih tinggi untuk memacu likuiditasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: