Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Tidak Mau Didikte Pelaku Pasar

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago mengatakan pemerintah enggan didikte pelaku pasar mengenai pemilihan anggota kabinet.

"Karena penentuan sosok pembantu Presiden didasarkan pada kepentingan ekonomi jangka panjang, bukan hanya sentimen yang bersifat jangka pendek," katanya di Jakarta, Jumat (31/10/2014), mengomentari respon pasar yang beberapa bernada negatif mengenai pemilihan anggota Kabinet Kerja.

"Pemerintah tidak akan terlalu peduli dengan pendiktean pasar, karena yang dibangun adalah fundamental ekonomi yg kuat. Jadi kami tidak ingin 'kucing-kucingan' dengan fluktuasi pasar," katanya.

Presiden Joko Widodo, kata Andrinof, telah memilih jajaran menteri terkait ekonomi, dengan pertimbangan bahwa sosok tersebut mampu memulihkan fundamental ekonomi.

Menteri ekonomi yang dipilih juga, kata dia, harus memiliki visi misi sama untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan dapat mengurangi tingkat ketimpangan.

Oleh karena itu, Andrinof mengatakan, pasar sebenarnya tidak perlu khawatir dengan susunan dan program anggota kabinet. Fokus Presiden justru memenuhi kebutuhan fundamental pasar finansial untuk jangka panjang.

Dia menggaris-bawahi, kebutuhan para pelaku pasar memang penting untuk menjaga kepercayaan investor.

"Namun, dalam memilih Menteri, Jokowi juga memiliki tujuan utama agar visinya dalam mengedapankan pembangunan ekonomi yang berkeadilan dapat terwujud", ujarnya. 

Manfaat pembangunan, seperti meningkatnya daya beli masyarakat, kata Andrinof, harus terjadi juga di kalangan masyarakat bawah, bukan hanya kepada segelintir orang saja yang menikmati pembangunan.

"Kita ingin buat uang berputar di mayoritas masyarakat, di petani, nelayan, pedagang, bukan hanya uang ke lingkaran terkecil," ujarnya.

Sebelumnya, setelah pengumuman Kabinet Kerja 2014-2019, beberapa pengamat ekonomi menilai postur kabinet yang dipilih Jokowi tidak seluruhnya diterima pelaku pasar. Tren pelemahan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan memang sempat terjadi pada Senin (27/10) dan beberapa hari ke depannya. Pada penutupan pasar Senin, nilai tukar rupiah terdepresiasi 28 poin menjadi Rp.12.097 per dollar AS.

Adapun IHSG terkoreksi 48,77 poin ke posisi 5.024,29. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: