Bangun Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi, BUMN Dirikan Perusahaan Patungan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) untuk melakukan pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi yang dipimpin oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyatakan telah melakukan penandatanganan untuk mendirikan usaha patungan yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol.

Pendirian anak patungan ini dilaksanakan perseroan bersama PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Hutama Karya (Persero).

"Kami mendirikan perusahaan patungan yang bernama PT Jasamarga Kualanamu Tol," kata Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk David Wijayanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Lebih lanjut, David menuturkan perseroan melakukan penyertaan pada perusahaan patungan tersebut senilai Rp 44 miliar. Artinya, perseroan memiliki sebanyak 44.000 saham atau 55% saham di PT Jasamarga Kualanamu Tol. "Tujuannya karena kami ingin melaksanakan pengusahaan jalan tol yang sesuai dengan kegiatan utama kami," tuturnya.

Adapun komposisi konsorsium tersebut terdiri atas PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 55%. Sisanya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan PT Humata Karya masing-masing 15%.

Seperti diketahui, konsorsium BUMN ini terdiri dari PT Jasa Marga (persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk, yang merupakan pemenang lelang yang ditetapkan pada tanggal 4 September 2014. Konsorsium tersebut akan membangun seksi II dari Perbarakan hingga Tebing Tinggi dengan investasi sebesar Rp 5,6 triliun

Hingga saat ini pembangunan seksi I yang telah dilaksanakan oleh pemerintah mencapai progres sebesar 13,5% dan diharapkan selesai pada tahun 2016. Sedangkan, pembangunan seksi II diharapkan akan selesai pada tahun 2017," tambah Menteri PU.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman mengatakan 30% dari dana investasi tersebut berasal dari kas internal konsorsium, sementara sisanya berasal dari pinjaman perbankan. Konsorsium ini nantinya akan menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol dengan masa konsensi 40 tahun.