Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi-JK Perlu Contoh SBY

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Institut Madani Nusantara Nanat Fatah Natsir mengatakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla perlu belajar dan mencontoh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam menjalin hubungan dengan DPR, partai politik, dan tokoh nasional.

"Yudhoyono mampu membangun komunikasi politik dengan DPR, partai politik, dan tokoh-tokoh nasional secara cantik, sabar, tekun, dan merendah. Itu juga dilakukan terhadap lawan-lawan politiknya," kata Nanat Fatah Natsir di Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu mengatakan Yudhoyono juga mampu membangun hubungan yang kondusif antarlembaga negara. Karena itu, meskipun tetap ada pihak yang menolak maka kebijakan pemerintahan Yudhoyono tetap bisa dijalankan.

"Yudhoyono juga mampu membedakan mana kepentingan partai dengan kepentingan publik. Karena itu, meskipun menjabat ketua umum partai, sebagai presiden dia tetap bisa berdiri netral," tuturnya.

Nanat menyayangkan konflik politik yang terjadi belakangan ini. Dia mengatakan akhir-akhir ini situasi politik, yaitu hubungan antara pemerintah dengan DPR kurang kondusif, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu pemerintahan. Karena itu, ia menyarankan Jokowi-JK untuk belajar dari Yudhoyono dalam hal menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga negara dan partai politik.

Sebelumnya, di kalangan wartawan beredar surat yang berisi instruksi Presiden Joko Widodo kepada menteri-menteri Kabinet Kerja untuk tidak menghadiri rapat-rapat bersama DPR sebelum permasalahan di parlemen diselesaikan. Surat tertanggal 4 November 2014 yang ditandatangani Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto itu disayangkan sejumlah pihak. Dikhawatirkan, surat tersebut bisa memperkuat interpelasi yang saat ini sedang digagas di DPR.

Sejumlah anggota DPR menggagas interpelasi terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp 8.500 per liter untuk premium dan Rp 7.500 per liter untuk solar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: