Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sido Muncul Fokus Garap Pasar Ekspor

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Sido Muncul Tbk (SIDO) mengaku tengah meningkatkan agresivitas pelebaran sayap bisnis di lingkup regional dalam rangka mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun depan.

"Saat ini kami terus meningkatkan penjajakan pemasaran berorientasi ekspor ke berbagai negara, terutama di Asia Tenggara," kata Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat dalam acara Entrepreneur of the Year yang digelar Ernst & Young di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Irwan menuturkan perseroan saat ini mulai berkonsentrasi menggarap pasar di Thailand, Vietnam, dan Myanmar. "Di akhir tahun ini kami konsentrasi menjajaki Thailand, Vietnam, dan Myanmar," tegas Irwan.

Menurut Irawan, Sido Muncul telah mengekspor sejumlah produknya ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, Korea, Nigeria, Aljazair, Hong Kong, Amerika Serikat, Arab Saudi, Rusia, hingga Mongolia. "Kami juga sedang menjajaki Jepang agar semakin meluaskan pasar," imbuhnya.

Dari 250 jenis hasil produksi SIDO, lanjut Irwan, pihaknya terus mengupayakan perluasan pasar yang dimotori brand produk Tolak Angin. "Produk ini memiliki potensi bisnis yang besar dan bisa diterima oleh seluruh negara karena umumnya penyakit itu pasti dibarengi dengan sakit karena masuk angin," papar Irwan.

Irwan meyakini produk pengobatan yang memiliki kandungan jamu bisa diterima berbagai kalangan ketimbang obat-obatan berbahan kimiawi. Dia menilai Indonesia memiliki kekhasan tersendiri untuk produk jamu, sementara potensi pasarnya ada di setiap negara. "Potensi ini yang fokus kami garap," ujarnya.

Dia mengungkapkan Sido Muncul akan menerapkan strategi bisnis terkait peningkatan daya saing di tataran global melalui peningkatan alokasi anggaran di bidang riset dan edukasi konsumen. "Memperbesar anggaran riset menjadi jurus kami untuk dapat bersaing dengan produsen di luar (negeri) yang memiliki produk sejenis," jelas Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menambahkan kemasan produk Tolak Angin yang dipasarkan di mancanegara juga disematkan kata bersinonim Tolak Angin sesuai dengan bahasa di negara yang menjadi market Tolak Angin. "Tetapi, produk kami tidak diproduksi di sana sehingga tidak perlu membangun pabrik di negara lain," katanya.

Pada era MEA 2015 Irwan meyakini kalau Sido Muncul bisa bersaing dengan kompetitor dan sejalan dengan eksistensi perseroan yang mampu bertahan hingga 63 tahun. "Ernst & Young pun mengakui keberadaan kami melalui penghargaan Indonesia Family Business Award of Excellence," tutur Irwan.

Berdasarkan kajian Ernst & Young, lebih dari 90 persen perusahaan keluarga (family business) mengalami kegagalan dalam melanjutkan bisnis pada generasi ketiga. Ernst & Young menilai Sido Muncul sukses menjaga keseimbangan antara bisnis dan keluarga dalam pengembangan perusahaan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: