Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Masa Panen, Harga Beras di Cilacap Menurun

Warta Ekonomi -

WE Online, Cilacap - Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) setempat terus memantau perkembangan harga beras meskipun harganya cenderung menurun.

"Saat ini, harga beras memang cenderung menurun karena wilayah Cilacap sedang memasuki masa panen," kata Kepala Dinperindagkop Cilacap Dian Arinda Murni di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2015).

Dalam hal ini, kata dia, harga beras IR-64 kualitas premium yang sebelumnya sempat mencapai Rp10.500 per kilogram turun menjadi Rp9.500/kg sedangkan IR-64 kualitas medium yang sempat mencapai Rp10.000/kg turun menjadi Rp9.000/kg.

Kendati demikian, dia mengakui penurunan harga beras tersebut masih jauh dari harga normal sehingga masih dirasakan mahal oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya terus memantau perkembangan harga beras di Kabupaten Cilacap.

"Penurunan harga beras secara bertahap, masih belum bisa seperti semula. Kami berharap dalam beberapa pekan ke depan sudah bisa kembali seperti semula," katanya.

Salah seorang pedagang beras, Adminah mengakui bahwa harga beras khususnya IR-64 kualitas medium masih tergolong tinggi meskipun telah mengalami penurunan. "Saat ini, harga beras IR-64 kualitas medium masih bertahan pada kisaran Rp9.000/kg. Dalam kondisi normal hanya berkisar Rp8.000-Rp8.500/kg," katanya.

Menurut dia, belum normalnya harga beras disebabkan sebagian areal persawahan baru memasuki masa panen dan petaninya masih kesulitan menjemur gabah karena masih sering terjadi hujan sehingga pasokan ke penggilingan belum maksimal. Ia memperkirakan harga beras dalam beberapa pekan ke depan dapat kembali normal karena seluruh sawah di Kabupaten Cilacap telah selesai panen. (Ant)


Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: