Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Prediksikan Pertumbuhan Ekonomi Sultra Capai 8% Tahun ini

Warta Ekonomi -

WE Online, Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) optimistis perekonomian di daerah itu akan mengalami peningkatan pada tahun 2015 dalam kisaran 8,0 hingga 7,8 persen.

Kepala Perwakilan BI wilayah Sultra Dian Nugraha di Kendari, Minggu, mengatakan sikap optimis tersebut didasari pada peningkatan perekonomian Sultra triwulan pertama 2015 dengan besaran 7,4 hingga 7,8 persen.

Dimana, pertumbuhan ekonomi Sultra menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan periode triwulan keempat pada tahun 2014 yang hanya mencapai 5,31 persen.

"Peningkatan perekonomian di Sultra kami perkirakan akan mengalami peningkatan seiring menguatnya kinerja sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta jasa perusahaan," ujarnya.

Ia menambahkan, selain peningkatan pada sektor tersebut, peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah itu juga ditunjang oleh tekanan inflasi yang cenderung menurun pada triwulan pertama 2015 dengan perkiraan berada pada kisaran 7,9 hingga 8,3 persen.

Menurut dia, dengan kondisi menurunnya tekanan inflasi pada triwulan pertama 2015 tersebut, diperkirakan akan berdampak pada inflasi sepanjang 2015 hingga berada pada tren yang semakin rendah dengan kisaran 3,4 hingga 3,8 persen.

Kepala Perwakilan BI Sultra yang juga Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra itu mengatakan dengan beroperasinya beberapa smelter yang ada di daerah tersebut juga menjadi salah satu sektor pendukung pertumbuhan ekonomi, sebab secara langsung juga akan meningkatkan nilai ekspor khususnya komoditas nikel hasil olahan.

"Membaiknya pertumbuhan ekonomi kita pada triwulan pertama 2015 akan secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan seiring dengan stabilnya harga sejumlah kebutuhan, walau beberapa saat yang lalu sempat terjadi kenaikan harga beras," ujarnya.

Positifnya pertumbuhan ekonomi daerah itu juga didongkrak dengan meningkatnya investasi baik pembangunan infrastruktur, sektor riil dan penambahan proyek baru, selain itu masih berlangsungnya pembangunan beberapa smelter juga akan meningkatkan sektor perdagangan khususnya bahan bangunan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: