Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menaker: Indonesia-Afsel Percepat Pelatihan Kerja Bersama

Warta Ekonomi -

WE Online Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan pemerintah Indonesia dan pemerintah Afrika Selatan sepakat mempercepat realisasi rencana kerja sama pelatihan kerja kejuruan (vocational training) untuk mengurangi jumlah pengangguran usia muda yang semakin meningkat di kedua negara.

"Kerja sama pelatihan kerja kejuruan ini akan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) sehingga para lulusan pendidikan dan pengangguran usia muda yang sedang mencari kerja dapat bisa cepat mendapatkan pekerjaan," kata Hanif Dhakiri saat melepas kepulangan Wakil Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (25/4/2015).

Hanif mengatakan saat melepas kepulangan Wapres Afsel tersebut, pihaknya mendiskusikan beberapa isu ketenagakerjaan yang tengah dihadapi kedua negara.

Kepada Wapres Afrika Selatan, ia  juga menyampaikan hasil pertemuannya dengan Mitra kerjanya yakni Menaker Afrika Selatan dalam pertemuan Group of Friends on implementation of decent work for all (implementasi kerja layak) pada pertemuan Ecosoc PBB yang lalu.

ECOSOC atau Dewan Ekonomi dan Sosial merupakan badan utama PBB yang mengkoordinasi kerja sama internasional di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan dan kesehatan dunia, termasuk kaitannya dengan bidang ketenagakerjaan.

"Jadi kami laporkan bahwa sebelumnya kedua Menteri Tenaga kerja sudah menjajaki kerja sama dengan 'concern' (penekanan) terhadap penanganan pengangguran usia muda. Oleh karena itu kami mohon dukungan agar kerja sama itu dapat segera direalisasikan," kata Hanif Hanif menyebut Wapres Afsel menyambut baik dan setuju kerja sama bilateral dipercepat dengan difasilitasi kedutaan besar Afrika Selatan di Jakarta dan Kedutaan RI di Pretoria, Afrika Selatan.

Kemnaker akan menindaklanjuti kerja sama dalam penanganan pengangguran usia muda di kedua negara.

Sedangkan hal teknis dan bentuk kerjasamanya akan dibicarakan lebih lanjut.

Hanif mengatakan kerja sama akan ditekankan terutama dalam meningkatkan ketrampilan bagi kaum muda melalui balai latihan kerja di masing-masing negara.

Menaker menawarkan fasilitas 276 BLK di seluruh Indonesia untuk dimanfaatkan dalam rencana kerja sama itu.

Lebih lanjut, Menaker Hanif mengatakan kedua negara mempunyai masalah yang hampir serupa dalam menghadapi peningkatan jumlah pengangguran usia muda yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Oleh karena itu diperlukan kerja sama dan berbagi informasi untuk mencari solusi penanganan masalah ini.

"Kedua negara dihadapkan pada kenyataan bahwa lulusan pendidikan belum bisa dengan cepat memperoleh pekerjaan. Tambahan pelatihan kerja dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan kerja yang diperlukan dunia pasar kerja industri," kata Hanif.

Di kedua negara dibutuhkan adanya perhatian khusus dan keberpihakan terhadap upaya-upaya penciptaan lapangan kerja bagi pengangguran usia muda.

Upaya yang dilakukan antara lain kerja sama perbaikan layanan informasi lowongan pekerjaan, penyelenggaraan bursa kerja, peningkatan keterampilan kerja, pengembangan usaha kecil dan menengah serta kewirausahaan.

"Komitmen pemerintah kedua negara terhadap penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda ini harus dilakukan dengan mengupayakan penciptaan lapangan kerja baik sektor ketenagakerjaan formal maupun informal,"tambahnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: