Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Liga Berhenti, Persebaya Khawatirkan Karier Pemain Muda I

Warta Ekonomi -

WE Online, Surabaya - Salah satu tim tangguh yang sering menyumbangkan pemain ke Timnas sepakbola adalah Persebaya Surabaya, klub yang bermarkas dan menjadi kebanggaan warga Kota Surabaya.

Selain menghimpun para pemain dari klub-klub binaan internal Persebaya, tidak sedikit pemain jebolan Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri yang mengadu nasib dan berkostum Persebaya untuk mengarungi Liga Indonesia musim kompetisi 2015.

Tak tanggung-tanggung, tujuh dari sebelas pemain utama pengantar Timnas U-19 sebagai yang terbaik di Asia Tenggara lalu bergabung, bahkan bintang sekaligus kapten Evan Dimas Darmono juga menandatangani kontrak dengan tim berjuluk "Bajul Ijo" itu.

Enam nama lainnya yakni, Putu Gede Juni Antara (berposisi bek kanan), Syahrul Kurniawan (bek tengah), Fatchurrahman (bek kiri), Hargianto dan Zulfiandi (gelandang) dan Ilhamudin Armayn (striker). Kemudian, satu nama eks Timnas U-23 Fandi Eko Utomo (gelandang) dan adiknya Wahyu Suboseto (striker), yang keduanya juga putra kandung legenda hidup Persebaya dan Timnas Indonesia, Yusuf Ekodono.

Sejumlah nama lainnya yakni Asep Berlian, Zainuri dan Dany Saputra, yang mayoritas usianya di bawah usia 25 tahun. Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengaku cemas terhadap karier anak asuhnya tersebut dan tak berhenti memberikan motivasi agar tidak cepat putus asa menyikapi perkembangan persepakbolaan Indonesia saat ini.

"Pemain-pemain yang saya miliki tidak banyak yang baru merasakan atmosfer kompetisi tertinggi Tanah Air. Tentu mental mereka diuji berat sekarang," ujarnya.

Kekhawatiran pelatih yang ketika menjadi pemain dulu pernah menjebol gawang AC Milan di partai uji coba tersebut semakin besar saat mengetahui penundaan laga ketiga Persebaya melawan tuan rumah Persija Jakarta dan Barito Putra Banjarmasin.

Tak berhenti di situ, tidak diizinkannya pertandingan antara Persebaya dan Persiba Balikpapan yang sedianya dihelat Minggu (26/4) di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya membuat Ibnu semakin cemas dan mulai memikirkan nasib penggawa-penggawa mudanya.

"Mereka masih muda masih panjang kariernya. Saat masih kecil, mereka berlatih semangat dan ingin memperkuat tim kebanggaannya. Tapi kala mimpinya terwujud, mereka tak bisa membuktikan karena dilarang bertanding," ucap Cak Nu, sapaan akrabnya.

Bukan hanya pemain muda yang masa depannya terancam suram apabila Persebaya tidak boleh melanjutkan pertandingan-pertandingan berikutnya di Liga QNB 2015, tapi pemain lainnya pun akan mengalami nasib serupa karena hanya menggantungkan hidupnya dari sepak bola.

Menurut dia, pemain hanya ingin bermain sepakbola sehingga jika Persebaya dicekal maka otomatis tidak bisa bertanding dan lahan mencari nafkah dari sepakbola akan tertutup. "Kalau kompetisi berhenti, otomatis mematikan karier pemain. Tidak hanya pemain muda, pemain yang bekerja di sepak bola otomatis kariernya akan mati. Dapurnya terancam tidak mengepul lagi," katanya.

Ibnu pun mulai berpikir dan mencari solusi terbaik di atas alternatif terburuk, yakni merelakan pemain-pemain muda potensial bermain di negeri orang. Eks pelatih Persela U-21 tersebut mencontohkan nama pemain muda Andik Vermansyah yang saat ini sukses menjadi pemain inti di Liga Malaysia bersama Selangor FA.

"Ya, itu mungkin solusi jika tidak ada keputusan terbaik nantinya. Kasihan Evan Dimas dan kawan-kawan jika harus berlatih terus, tapi tidak ada kompetisi," tuturnya.

Tetap Berlatih Meski tidak jelas kapan kompetisi kembali bergulir, tim pelatih Persebaya tak akan menghentikan latihan, meski hanya sekali dalam sehari. Kondisi fisik diyakini akan drop jika tidak berlatih rutin yang imbasnya tentu kebugaran tubuh pesepakbola terganggu dan mengurangi skill bermain.

Menyiasati tak adanya pertandingan, Ibnu Grahan yang dibantu Asisten Pelatih Tonny Ho dan beberapa asisten lainnya mencoba program bertanding dengan rekan satu kota di setiap latihannya.

"Mereka dibagi dua tim dan bermain 2x20 menit agar sentuhan bolanya terjaga. Agar tidak jenuh, tim pemenang akan kami beri hadiah sebagai motivasi. Ini bagus untuk mengangkat mental mereka agar tidak jenuh karena hanya latihan dan latihan," kata Ibnu.

Manajemen tim pun tidak tinggal diam dan mengagendakan sejumlah uji coba melawan tim-tim asal divisi utama maupun tim yang bermain di liga nusantara. "Mengisi waktu luang di saat tak ada pertandingan sambil menunggu keputusan lebih lanjut, kami menggelar uji coba. Ini untuk menjaga konsentrasi pemain, sekaligus mematangkan skill," tukas Manajer Tim Persebaya Gendar Ruswanto. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: