Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Naik di Perdagangan Asia

Warta Ekonomi -

WE Online, Singapura - Harga minyak dunia melanjutkan kenaikan di Asia, yang diperdagangkan mencetak level tertinggi tahun 2015 pada Rabu (6/5/2015), karena ketegangan baru di produsen minyak Libya memunculkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan di Timur Tengah, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 87 sen menjadi 61,27 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk Juni naik 63 sen menjadi 68,15 dolar AS per barel dalam perdagangan sore.

WTI melonjak 1,47 dolar AS di New York, sementara Brent ditutup naik 1,12 dolar AS di London. Kedua kontrak berakhir pada tingkat yang tak terlihat sejak awal Desember atau tertinggi sejauh tahun ini.

"Kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah terus membentuk basis yang kuat untuk harga minyak, baik itu Libya, maupun Yaman atau Irak," Nicholas Teo, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan kepada AFP.

Laporan-laporan media pada Selasa mengatakan aksi protes di Libya telah menutup pengiriman minyak ke pelabuhan di timur negara itu.

Pertempuran sejak 2011 di anggota OPEC Libya telah mengakibatkan produksi minyaknya berkurang dari tertinggi hampir 1,5 juta barel per hari menjadi sekitar 150.000 barel per hari, menurut para analis.

Harga minyak dalam beberapa pekan terakhir juga memperoleh dukungan karena sedang berlangsung perselisihan di Yaman, yang merupakan salah satu sisi pantai Selat Bab el-Mandeb, dimana sekitar 4,7 juta barel minyak lewat setiap hari.

Analis mengatakan para pedagang sedang menunggu laporan stok minyak mentah AS terbaru untuk petunjuk keadaan produksi di negara konsumen minyak mentah utama dunia itu.

Harga minyak naik pekan lalu setelah laporan persediaan Departemen Energi AS menunjukkan penurunan 500.000 barel dalam stok minyaknya menjadi 61,7 juta barel di pusat perdagangan Cushing, Oklahoma, penurunan pertama sejak akhir November.

Para pedagang mengambil penurunan tersebut sebagai tanda para produsen memotong kembali produksi mereka di tempat-tempat minyak bumi penting AS, menaikkan harapan ini bisa membuka jalan untuk mengurangi kelebihan pasokan global.

Secara keseluruhan persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik 1,5 juta barel pada pekan yang berakhir 1 Mei, menurut survei Bloomberg News. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: