Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurs Dolar Melemah di Perdagangan Asia

Warta Ekonomi -

WE Online, Singapura - Kurs dolar melemah terhadap euro di perdagangan Asia, Rabu (6/4/2015), setelah data menunjukkan defisit perdagangan AS menggelembung ke posisi tertinggi dalam enam tahun pada Maret.

Sejumlah analis mengatakan kesenjangan perdagangan telah mengangkat pertanyaan tentang prospek untuk kenaikan suku bunga AS, sebuah langkah yang akan mendukung greenback.

Euro dibeli 1,1232 dolar pada perdagangan sore di Singapura, naik dari 1,1185 dolar di New York pada Selasa sore. Dolar berpindah tangan pada 119,90 yen dari 119,87 yen dan mata uang tunggal euro berada di 134,57 yen dari 134,08 yen.

Namun perdagangan berlangsung sepi karena pasar keuangan Jepang ditutup untuk hari libur umum. Howie Lee, analis investasi Phillip Futures di Singapura, mengatakan pelemahan dolar itu "diperkirakan" setelah data Departemen Perdagangan AS pada Selasa menunjukkan defisit perdagangan AS membengkak lebih dari 40 persen menjadi 51,4 miliar dolar AS pada Maret. Itu merupakan defisit terbesar sejak Oktober 2008.

"Dikombinasikan dengan harga minyak rendah, angka defisit perdagangan telah menimbulkan pesimistis pasar AS, yang akan mengikat kemampuan fiskal," kata Lee.

Dia menambahkan bahwa angka defisit "juga bisa memainkan peran besar" dalam keputusan bank sentral AS tentang waktu rencana untuk menaikkan tingkat suku bunga ultra-rendah.

DBS Bank mengatakan dalam komentar pasar bahwa defisit perdagangan AS "lebih buruk dari yang diperkirakan" dan bisa berarti bahwa perkiraan awal pertumbuhan 0,2 persen dalam produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama benar-benar bisa lebih lemah.

"Kemungkinannya, pertumbuhan PDB akan turun lagi 50-70 basis poin dari estimasi awal 0,2 persen (ekspansi), sehingga tumbuh minus 0,3 persen hingga minus 0,5 persen ketika semua dikatakan dan dilakukan," kata bank.

Para analis mengatakan pasar sedang menunggu laporan pekerjaan AS untuk April pada Jumat, untuk mencari tanda-tanda lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS, mesin utama untuk pertumbuhan global.

Dolar sebagian besar lebih rendah terhadap mata uang Asia-Pasifik. Unit AS jatuh menjadi 1.080,72 won Korea Selatan dari 1.082,41 won pada Selasa, menjadi 30,63 dolar Taiwan dari 30,699 dolar Taiwan, menjadi 1,3283 dolar Singapura dari 1,3361 dolar Singapura, menjadi 44,5200 peso Filipina dari 44,5870 peso dan menjadi 33,2730 baht Thailand dari 33,35 baht.

Dolar menguat menjadi 63,5925 rupee India dari 63,5150 rupee dan menjadi 13.037 rupiah Indonesia dari 13.025 rupiah. Dolar Australia naik menjadi 79,61 sen AS dari 78,73 sen AS setelah bank sentral negara itu memangkas suku bunga acuannya ke rekor terendah 2,0 persen pada Selasa, untuk mencoba menghidupkan kembali ekonomi yang lesu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: