Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPP Kubu Djan Nyatakan Terima Bila Tak Ikut Pilkada

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan kubu Djan Faridz, Taufiq Zainuddin pasrah jika partainya tidak bisa berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015.

"Kalau ternyata tidak bisa ikut berpartisipasi di pilkada, tidak apa-apa. Itu harus diterima karena memang ada masalah internal di PPP," ujarnya di Makassar, Senin (29/6/2015).

Taufiq Zainuddin mengatakan, keputusan apakah partai berlambang kakbah ini bisa ikut berpartisipasi atau tidak tergantung pada keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelum masa pendaftaran dibuka. Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel ini pun menyatakan, jika nantinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan PPP tidak bisa berpartisipasi di Pilkada maka hal itu merupakan langkah yang tepat.

"Mending PPP tidak mengusung. Kalau itu betul terjadi, yah Alhamdulillah," katanya.

Terkait adanya bakal calon dari PPP yang akan maju dan salah satunya di Kabupaten Gowa oleh Amir Uskara, dirinya malah menyarankan KPU agar membatalkan pencalonannya.

"Sebelum ada keputusan KPU terkait kubu mana yang berhak mengusung di Pilkada, tidak boleh ada klaim-mengklaim satu sama lain," tegasnya.

Taufiq sendiri sejauh ini belum membuka penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala daerah dengan alasan masih menunggu keputusan KPU tersebut.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP kubu Romahurmuziy menyatakan partainya tidak ingin ketinggalan momentum pemilihan kepala daerah dan segera akan islah. "Kita juga akan menuju ke sana (islah). Kita tidak ingin ketinggalan momentum pilkada diseluruh Indonesia," ujar Ketua Pemenangan Pemilu DPP PPP kubu Romahurmuziy, Amir Uskara.

Dia mengatakan, PPP yang dalam Undang Undang Pemilu serta Peraturan Komisi Pemilu Umum (PKPU) diancam tidak bisa mengikuti Pilkada 2015 karena terjadi dualisme kepemimpinan, disebutnya segera akan berakhir. Amir Uskara menjelaskan, kisruh yang terjadi ditubuh partainya atau dualisme kepemimpinan itu bukan antara kubu Romahurmuziy atau kubu Djan Faridz, melainkan hanya pada kubu Suryadharma Ali (SDA).

Anggota DPR-RI itu juga mengaku jika sebagian orang di partainya telah salah persepsi dengan dualisme kepemimpinan itu. Menurutnya, partainya tidak pernah mengakui kepemimpinan kubu Djan Faridz yang ada adalah kubu Suryadharma Ali atau hasil Muktamar Bandung 2009 serta Muktamar Surabaya 2014.

"Ini yang banyak disalah persepsikan oleh orang-orang di partai yang kemudian membentuk persepsi secara luas dikalangan masyarakat. Yang berselisih paham itu kan kita dikubu Romi sama kubu SDA, bukannya Djan Faridz," katanya.

Saat disinggung mengenai peluang PPP dalam pemilihan kepala daerah akhir tahun ini, dirinya sangat optimistis jika partainya itu bisa ikut ambil bagian karena proses islah sementara berlangsung.

"Doakan saja, kita juga tidak ingin seperti ini. Prosesnya sedang berjalan dan tidak lama lagi, kita pasti bisa ikut Pilkada," tegasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: