Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI: Butuh Waktu untuk Migrasi Kartu Kredit Pakai 'Chip'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Konsumer Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anggoro Eko Cahyo mengakui kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan penggunaan chip di kartu kredit membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bermigrasi dari sebelumnya yang menggunakan magnetik.

Sejauh ini BNI sendiri menyatakan kesiapan melakukan migrasi ke chip, namun dia berharap pengumuman kebijakan itu harus dilakukan 6 bulan sebelumnya. Pasalnya bank butuh berbagai persiapan untuk migrasi tersebut.

"Katakanlah kalau wajib migrasi 1 Januari 2016 maka BI harus mengumumkan bulan Juni 2015, sebab kalau beritahunya mepet kan replace kartunya jutaan," ujar dia di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Selain harus menganti kartu, anggoro mengatakan, pihaknya juga perlu persiapan menginstal mesin Anjungan tunai Mandiri (ATM) yang dapat membaca chip. Sesuai standar setting yang ditentukan oleh BI.

Saat ini bank pelat merah tersebut telah memiliki 1,7 juta kartu kredit dan 10 juta kartu debit. Dan untuk menganti kartu berbasis Chip ini setidak BNI harus merogoh kocek Rp 15.000 per kartu.

Selain kartu baru, rencana BNI juga memprioritaskan untuk pembuatan kartu yang rusak untuk diganti kartu baru yang telah disisipkan chip. “Misalnya kartu ATM yang hilang dan rusak begitu diganti sudah pakai Chip,“ pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, penggunaan chip akan meminimalisir fraud atau penipuan yang selama ini sering terjadi pada kartu kredit. Pasalnya, kartu kredit di Indonesia saat ini masih menggunakan magnetik.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, penggunaan chip akan membuat pencurian data menjadi lebih sulit. "Untuk kartu kredit, begitu beralih ke chip, fraud turun dia pindah ke negara yang masih pakai magnetik," papar Ronald.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: