Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahok Marah di Jakbook 2015, Ini Tanggapan Panitia Penyelenggara

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok langsung naik pitam melhat kenyataan harga-harga di Jakbook and Edu Fair 2015 lebih mahal ketimbang harga pasaran. Dia bahkan mengimbau agar warga tidak lagi belanja kebutuhan sekolah di pameran yang diselenggarakan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) itu.

Soal harga mahal itu terungkap dari laporan "mata-mata" yang dikirim Ahok ke pameran sebelum dia datang. Selain itu banyaknya pengunjung yang mengadu soal harga yang mahal membuat Ahok semakin geram. 

"Mohon maaf buat pameran ini, tapi saya imbau kepada warga agar jangan kesini lagi untuk belanja. Saya mau sampaikan kebenaran ini. Bapak ibu bisa beli barang-barang yang ada di sini di toko lain. Silahkan beli barang di luar, asal KJP-nya bisa didebit di toko-toko yang ada logo prima dan visa," tegas Ahok kemarin di Jakarta.

Kemarahan Ahok itu bukan tanpa alasan, sebelumnya Ahok mengaku dirinya dengan pihak penyelenggara IKAPI DKI Jakarta sudah pernah membicarakan mengenai harga produk-produk sekolah dalam pameran ini. Keinginan Ahok, harga-harga yang ditawarkan dalam pameran tersebut bisa lebih murah 20-30 persen ketimbang harga normal.

"Untuk pihak-pihak yang mau kerja sama dengan Pemprov DKI, tolong, kalau mau kerja sama dengan DKI, jangan zolimi orang kecil. Kalau saya mampu bantu orang miskin, saya tidak mau berpolitik," lanjutnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Panitia JakBook & Edu Fair 2015 Tatang T Sudensyah mengatakan pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan-perbaikan atas pelaksanaan pameran ini.

"Teguran ini memang sangat pahit, tetapi sekaligus memberi pelajaran pada Panitia untuk melakukan perbaikan atas pelaksanaan Pameran. Bagi IKAPI DKI Jakarta sebagai penanggungjawab kegiatan pameran JakBook & Edu Fair 2015, teguran itu haruslah ditepatkan sebagai obat. Walaupun pahit tetap harus ditelan sebab sepahit-pahitnya obat pasti menyembuhkan," ungkapnya saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Menurutnya, isi teguran Pak Gubernur itu sejalah dengan misi yang diemban IKAPI DKI Jakarta, yaitu memberikan harga terbaik pada pengunjung pameran. "Walupun pahit, sebenarnya IKAPI DKI Jakarta berterimakasih pada Bapak Gubernur DKI Jakarta yang dengan gayanya yang khas telah mengingatkan adanya kelalaian dalam penyenggaraan event ini," imbuh dia.

Panitia telah melakukan serangkaian perbaikan, supaya tidak ada lagi para peserta pameran yang menjual produknya di atas harga pasar. Panitia telah mengambil tindakan atas peserta yang melanggar komitmen tersebut.

"Sekali lagi kami berterima kasih atas teguran yang diberikan oleh Bapak Gubernur. Namun, kami percaya tidak semua peserta pameran melanggar komitmen yang telah dibuat. Pelanggaran hanya dilakukan oleh segelintir oknum peserta. Di lapangan kami banyak menemui data sebaliknya. Kami yakin, untuk membunuh lalat yang menggangu tidak perlu menggunakan bom yang meluluhantakan semuanya. Alih-alih membunuh lalat malah menghancurkan semuanya," papar Tatang.

Atas dasar itu, IKAPI tetang berkomitmen untuk menyelenggarakan JakBook & Fair 2015 sampai selesai dan sejak hari ini sampai penutupan tanggal 3 Agustus 2015, JakBook & Edu Fair 2015 siap melayani penguna KJP dan pengunjung umum.

"IKAPI sebagai lembaga yang menaungi ratusan penerbit di Indonesia sejatinya adalah unsur masyarakat yang ingin berkontribusi sebisanya dalam memajukan dunia perbukuan dan pendidikan di Indonesia. IKAPI tidak punya kepentingan politik apa pun atas kegiatannya. IKAPI berupaya sebisanya memberikan hal terbaik bagi bangsa dan negara ini dengan cara-cara yang baik dan terhormat," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, panitia JakBook & Edu Fair 2015 telah membuat komitmen tertulis bagi para peserta pameran. Isi komitmen itu adalah kesanggupan menjual buku dan kelengkapan sekolah di bawah harga pasar. Dan ini sejalan dengan arahan Ahok saat melakukan audensi.  Panitia telah mengingatkan peserta untuk menjalankan komitmen dan arahan Gubernur DKI Jakarta.

"Namun, dalam praktek di lapangan pada hari pertama pameran telah terjadi pelanggaran atas komitmen tersebut. Itulah mengapa Panitia mendapatkan teguran keras dari Bapak Gubernur DKI Jakarta," terang Tatang.

Adapun untuk tahun ini, penyelenggaraan JakBook mengalami perubahan nama, sejalan dengan kerjasama yang dilakukan antara IKAPI DKI Jakarta dengan Pemprov DKI Jakarta. Kerjasama ini bisa terjalin karena adanya kesamaan visi dalam mencerdaskan bangsa. Itulah mengapa namanya menjadi JakBook & Edu Fair 2015, karena selain buku yang dipamerkan juga tersedia kelengkapan sekolah. Hal ini terutama ditunjukan bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: