Menkeu Harapkan Generasi Emas 2045 Dapat Diwujudkan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan dana abadi pendidikan (endowment fund) yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) diharapkan dapat mewujudkan generasi emas Indonesia pada 2045.

"Didukung penyediaan beasiswa dari dana abadi pendidikan, diharapkan generasi emas Indonesia 2045 mampu diwujudkan," ujar Menkeu dalam sosialisasi beasiswa LPDP di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Untuk jumlah dana tersebut, ujar dia, kini LPDP memiliki dana abadi pendidikan sebesar Rp15,6 triliun yang bersumber dari alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2010-2013. Diharapkan, kata Menkeu, dana tersebut berkelanjutan sehingga Indonesia dapat mengubah keunggulan komparatif berupa kekayaan alam menjadi keunggulan kompetitif dari sumber daya manusia yang berdaya saing pada 2045.

Terkait pembangunan sumber daya manusia itu, ia menargetkan pada 2045 sekitar 75 persen penduduk usia 19-23 tahun akan kuliah di perguruan tinggi.

Selain itu, ia mengatakan kini Indonesia memiliki momentum dominasi jumlah usia produktif hingga 2035 yang mungkin hanya terjadi sekali dilihat dari mengecilnya proporsi penduduk berusia lanjut dan anak-anak terhadap usia produktif.

"Kita harus memanfaatkan momentum bonus demografi yang merupakan tantangan untuk memastikan usia produktif tersebut memiliki pengetahun dan inovasi tinggi. Disinilah letak peran pentingnya membangun dan merawat pendidikan untuk mewujudkan generasi emas 2045," kata Menteri Bambang.

Untuk memastikan keberlangsungan dana itu, ia mengajak semua pihak dapat berpartisipasi aktif dalam pengawasan penggunaannya.

"Penggunaan hasil pengelolaan dana abadi pendidikan harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," kata dia.

Berdasarkan data Kemenkeu, hingga semester satu 2015, terdapat 6.335 orang yang dinyatakan sebagai penerima beasiswa LPDP, 4.543 master, 878 untuk doktor, 596 untuk penyelesaian tesis, 273 untuk penyelesaian desertasi dan 45 untuk program keprofesian. (Ant)