Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: Cermati Peluang Pelemahan Lanjutan IHSG

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bak rollercoaster, laju IHSG sesaat di atas tidak lama kemudian sudah berada di zona merah. Pelaku pasar kembali banyak yang melancarkan aksi jualnya. Penguatan laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya kurang dapat membuat laju IHSG untuk tetap berada di zona hijaunya.

Meski masih ada saham-saham yang bertahan dalam zona positifnya namun, juga diimbangi dengan maraknya saham-saham berkapitalisasi besar yang berada di urutan saham-saham top loser antara lain, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan lainnya. Akibatnya IHSG pun terseret dalam pusaran negatif.

"Meski kami mengharapkan adanya kenaikan namun, kekhawatiran akan potensi terjadinya penurunan seiring rilis kinerja para emiten benar terjadi. Meski asing mencatatkan aksi beli namun, tidak diikuti dengan laju Rupiah yang kembali mendekam di zona merah. Transaksi asing kembali nett buy (dari net buy Rp 366,64 miliar menjadi net buy Rp 286,24 miliar)," kata Analis Korindo Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Ia memprediksikan, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4700-4705 dan resisten 4723-4755. Three black crows di bawah area lower Bollinger Band (LBB ). MACD masih cenderung menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R gagal bertahan dari pelemahan.

Laju IHSG masuk ke area target support 4661-4700 dan hampir mendekati area target resisten 4755-4878. Tampaknya penyelesaian utang gap 4749-4771 belum akan terpenuhi. Apalagi kali ini pun IHSG juga kembali membentuk utang gap 4754-4771. Namun demikian, meski terdapat dua utang gap, tampaknyua laju IHSG belum menemukan momentum untuk pembalikan arah menguat seiring sikap pelaku pasar yang cednerung stay away antisipasi rilis kinerja keuangan emiten yang dikhawatirkan melambat.

"Cermati dan antisipasi peluang pelemahan lanjutan dan sentimen yang akan muncul, terutama dari kinerja para emiten," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: