Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KTNA Banten: Produksi Pangan Turun Akibat Kemarau

Warta Ekonomi -

WE Online Lebak - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten Oong Syahroni mengatakan produksi pangan di daerah ini dipastikan mengalami penurunan akibat kemarau panjang.

"Kami menerima laporan ribuan hektare tanaman di Banten mengalami kekeringan hingga berpotensi gagal panen," katanya di Rangkasbitung, Sabtu (1/8/2015)

Kekeringan tanaman padi itu dipastikan produksi pangan menurun karena tanaman padi tidak subur. Bahkan, areal persawahan marjinal dipastikan puso atau gagal panen. Karena itu,  produksi pangan yang ditargetkan tiga juta ton gabah kering pungut (GKP) di Banten pesimis tercapai.

Sebab kemarau saat ini prediksi BMKG Banten hingga berlangsung sampai November 2015.

"Saya kira kekeringan itu terjadi secara nasional," katanya.

Menurut dia, petani ke depan agar tidak melakukan penanaman padi pada Juni sampai Agustus karena biasanya memasuki musim kemarau.

Sebaiknya, bulan itu ditanami palawija maupun hortikultura karena tidak membutuhkan air banyak.

Karena itu, pihaknya meminta 7.000 kelompok tani di Banten agar tidak tanam padi bulan Juni-Agustus.

"Kami berharap petani selama setahun adanya pergantian tanam dengan cara dua kali pangan padi dan satu kali tanam palawija atau hortikultura," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan saat ini areal persawahan yang dilanda kekeringan seluas 2.923 hektare.

Kekeringan yang melanda areal persawahan itu disebabkan saluran irigasi dan waduk mengering.

Selain itu, tanaman padi yang berada di sawah-sawah marjinal yang tidak ada sumber air permukaan.

"Kami terus bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan tanaman padi agar tidak puso atau gagal panen melalui pompanisasi," katanya.

Ia menyebutkan, sebagian besar tanaman padi itu berusia antara 10-35 hari setelah tanam.

Pemerintah daerah terus melakukan pompanisasi dengan melibatkan pasukan Brigade Alsintan untuk mengatasi kekeringan areal persawahan, Diperkirakan tanaman padi pada angka tanam Mei-Juni 2015 gagal panen jika tidak segera dilakukan pompanisasi.

"Kami bisa menyelamatkan tanaman padi hingga panen dengan penyedotan air permukaan melalui pompanisasi itu. Namun, sebaliknya jika tidak terdapat air permukaan maka dipastikan gagal panen," katanya.(Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: