Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenpupera Diminta Benahi Infrastruktur Sumber Daya Air

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Komisi V DPR meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) untuk lebih serius dalam membenahi infrastruktur pengelolaan sumber daya air.

Hal ini sebagai antisipasi meluasnya ancaman kekeringan di enam belas provinsi akibat dampak El Nino. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia di Jakarta, Senin (3/8/2015).

Ia menyoroti kekeringan dan krisis air yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia saat ini disebabkan kapasitas tampung waduk yang masih rendah. "Di sisi lain kebutuhan air baku semakin tinggi akibat pesatnya pertambahan jumlah penduduk, berkembangnya aktivitas manusia, dan tidak efisiennya pola pemanfaatan air," ujarnya.

Menurutnya, daya tampung waduk hanya mampu mencapai 20%. Sementara, layanan irigasi waduk baru maksimal 11%. "(Kondisi ini) tak memenuhi kebutuhan air baku dan irigasi yang ada. Tak heran, jika memasuki musim kemarau, kekeringan terjadi di mana-mana karena pola pemanfaatan air kita tidak efisien," tambahnya.

Ia menjelaskan Indonesia seharusnya menjadi salah satu negara terbasah di dunia. Hal itu karena cadangan air di Indonesia diperkirakan mencapai 3.221 miliar meter kubik/tahun.

Dengan cadangan air yang demikian besar serta jumlah penduduk sekitar 222 juta jiwa tersebut, ketersediaan air per kapita di Indonesia diasumsikan sekitar 16.800 meter kubik sehingga setiap orang di Indonesia seharusnya bisa mengakses air sebanyak 16.800 meter kubik per tahunnya.

"Tapi, ketersediaan air justru tidak merata. Saat ini sudah beberapa daerah mengadukan darurat kekeringan. Karena itu, pengelolaan SDA harus menjadi fokus pemerintah ke depan," tambah Yudi.

Seperti diketahui, kekeringan pada tahun 2015 diprediksi akan lebih parah dibandingkan pada tahun 2014. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), saat ini terdapat 16 provinsi, 102 kabupaten atau kota, dan 721 kecamatan yang telah mengalami kekeringan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: