Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Kreatif Harus Jadi Tulang Punggung Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Salah satu kegiatan pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) Temu Kreatif Nasional 2015 diisi dengan dialog komunitas kreatif bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menegaskan era ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Dialog sendiri diwakilkan oleh sejumah pelaku industri kreatif, seperti Lucky Kuswandi pembuat film pendek, Yovie Widianto penyanyi, Nadiem Makarim pendiri Go Jek Indonesia, Dewi Lestari penulis, Singgih Kartono pencipta Radio Kayu, dan Ratna Riantiarno dari Teater Koma.

Dari beragam permintaan, usulan, masukan, dan informasi, Jokowi mengatakan bahwa mengenai kualitas film Indonesia yang masih rendah maka harus ditingkatkan. Ia mengatakan budaya nonton film sendiri juga harus didorong lagi.

Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan regulasi yang mendukung untuk memperbanyak toko atau pasar dalam hal ini bioskop. Menurut Jokowi, saat ini telah ada investor yang akan melakukan investasi yang sangat besar untuk memperbanyak bioskop.

"Akan ada investasi 2.000 bioskop. Saya harapkan bukan bioskop kelas atas saja yang dibangun, tapi merata ada yang kelas menengah dan kelas bawah. Jadi, semua bisa nonton," ungkapnya.

Atas apa yang dilakukan Nadiem Makarim mengoordinir ojek dengan aplikasi smartphone, menurut Jokowi, hal itu dapat dilakukan pula bagi pelaku usaha lainnya, bahkan nelayan dan petani. Melalui aplikasi, pengusaha kecil dapat mempromosikan dagangannya bagi nelayan dapat mengetahui cuaca dan mungkin lokasi yang banyak ikannya dan bagi petani dapat mengetahui harga komoditas di berbagai daerah secara real time.

"Semua yang berhubungan dengan ekonomi kecil dapat diangkat," katanya.

Terhadap industri pertelevisian, menurut Jokowi, jangan hanya mengejar rating. Tapi, harus menayangkan acara yang berkualitas. Dengan demikian, masyarakat mendapatkan suguhan tayangan yang benar-benar bermanfaat. Tayangan juga diharapkan mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan seluruh informasi, usulan, dan masukan penting dari berbagai pihak yang berhubungan dengan industri kreatif dapat disampaikan ke Badan Ekonomi Kreatif. Dengan demikian, badan tersebut dapat membuat road map yang jelas untuk jangka panjang dalam 10-20 tahun yang akan datang untuk menentukan tahapan dan strateginya.

Menurut Jokowi, dalam kelompok negara G20 saat ini semuanya berbicara tentang ekonomi kreatif, termasuk di antaranya India dan Tiongkok. Tapi, dua negara tersebut belum tahu apa yang harus dilakukan. Indonesia saat ini memiliki peluang yang sangat besar dalam industri kreatif. Jika dapat melakukannya akan menjadi suatu lompatan besar bagi perekonomian Indonesia.

"Kekuatan kita memang ada di sini, kalau mengejar industri jauh ketinggalan dengan Jerman. Kalau mau harga murah kalah dengan Tiongkok dan sulit untuk mengejar," ujar Jokowi.

Jokowi juga berpesan kepada Badan Ekonomi Kreatif untuk segera memiliki road map dan menjalankannya. Badan Ekonomi Kreatif juga diminta agar lebih lincah lagi dan dapat take off dengan cepat.

"Namun, ekonomi kreatif tetap menjadi kewajiban seluruh masyarakat untuk mendorongnya," imbuh Jokowi.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: