WE Online, Jakarta - PT Reliance Capital Tbk (RELI) berharap kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merampingkan jumlah sekuritas yang saat ini berjumlah 114 perusahaan dengan jumlah emiten hanya 517 perusahaan.
"Broker yang memiliki MKBD (modal kerja bersih disesuaikan) di bawah Rp50 miliar telah merusak pasar melalui penawaran keuntungan yang lebih besar dibanding sekuritas lain," kata Group Managing Director Reliance Jurgan Usman di Restoran Dapur Sunda, Pacific Place, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Sejauh ini, dikatakan dia, perbandingan antara jumlah perusahaan sekuritas dengan jumlah emiten sangat tidak seimbang jika dibandingkan dengan negara di kawasan regional.
"Perbandingan anggota bursa (AB) dengan emiten sekitar 1:5," tuturnya.
Padahal, perbandingan antara sekuritas dan emiten di Thailand sekitar 1:10 dan Singapura 1:30. Nah, di Indonesia sendiri idealnya, satu sekuritas menangani sekitar 20-30 emiten. "Kalau di negara maju, bisa menangani sampai 40 emiten," sebut Jurgan.
Ia juga bilang ada beberapa cara bagi OJK untuk dapat mengurangi/merampingkan jumlah perusahaan sekuritas di Indonesia, seperti dengan pembatasan modal atau yang perusahaannya merugi bisa ditutup lalu sahamnya dibeli oleh BEI.
"Kemudian, OJK juga bisa mengategorikan AB berdasarkan wilayah bisnis yang mengacu pada besaran modal perusahaan. Kalau di perbankan kan sudah jelas, ada kelompok BUKU I sampai BUKU IV," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
