Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Kabut Asap di Sampit Makin Pekat

Warta Ekonomi -

WE Online, Sampit-Kabut asap akibat kebakaran lahan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin pekat dan mengganggu jarak pandang sehingga cukup mengganggu pengendara.

"Saya tadi dari rumah di Jalan HM Arsyad tidak ada terlihat asap, tapi pas sampai di Bundaran Polres ini ternyata asap di sini cukup pekat. Hari-hari kemarin tidak separah ini", kata Danis, warga Sampit, Sabtu.

Asap cukup pekat terlihat di sepanjang Jalan Tjilik Riwut arah Kota Palangka Raya, Jalan Pramuka dan Jalan Jenderal Sudirman arah Kota Pangkalan Bun. Sebagian kawasan yang disapu asap cukup pekat seperti di wilayah Kecamatan Baamang.

Asap Sabtu pagi terlihat lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya sehingga banyak masyarakat menggunakan masker agar tidak terhirup asap bercampur debu kebakaran lahan. Jarak pandang diperkirakan kurang dari 300 meter.

Asap cukup parah di Kecamatan Baamang diduga akibat kawasan ini memang banyak terjadi kebakaran lahan. Pantauan di lapangan, bekas kebakaran lahan cukup banyak terlihat di sekitar ruas jalan lingkar utara, sekitar perumahan Tidar dan Wengga, serta di sisi kiri dan kanan Jalan Tjilik Riwut yang menghubungkan Sampit-Kotabesi.

"Kiri dan kanan sepanjang ruas Sampit-Kotabesi, lahannya terbakar semua. Itu baru yang terlihat dari jalan, kalau masuk ke dalam lebih banyak lagi yang terbakar, termasuk kebun sawit saya," kata Doni, salah seorang pemilik kebun.

Sekitar pukul 08:00 WIB Sabtu asap terlihat mulai berkurang. Masyarakat berharap pemerintah daerah berusaha keras mengatasi kondisi ini.

Jika kabut asap bertambah parah, dikhawatirkan akan berdampak pada roda perekonomian karena transportasi ikut terganggu akibat jarak pandang terhalang asap, tambah Doni.(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: